JKTOne.com – Penyelenggaraan Iron-Steel Summit & Exhibition Indonesia 2025 (ISSEI 2025) di Hall A-B, Jakarta International Convention Center (JICC), semakin membuktikan bahwa Indonesia tengah berada dalam lintasan strategis menuju transformasi industri baja nasional yang berkelanjutan dan mendunia.
Salah satu highlight utama dalam pameran ini adalah kehadiran Waagner-Biro Indonesia, perusahaan infrastruktur dan teknologi asal Austria yang telah lama beroperasi di Indonesia dan Asia Tenggara.
Mengusung tema besar “Bersama Industri Baja Nasional Membangun Fondasi Menuju Indonesia Emas”, ISSEI 2025 menghadirkan 150 lebih perusahaan nasional dan multinasional. Event ini bukan hanya menjadi ajang unjuk inovasi, namun juga menjadi pusat dialog lintas negara dan lintas industri dalam membahas tantangan serta peluang industri baja masa depan.
Waagner-Biro Indonesia: Infrastruktur Cerdas dan Berkelanjutan
Dalam perhelatan ini, Waagner-Biro Indonesia tampil memukau dengan memperkenalkan sejumlah teknologi inovatif dalam pembangunan infrastruktur jembatan baja, khususnya yang mengusung konsep modular, cepat bangun, dan tahan iklim ekstrem. Teknologi ini dinilai sangat relevan dengan tantangan geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau dan rentan bencana.
“Kami hadir di ISSEI 2025 dengan membawa semangat inovasi Eropa yang disesuaikan dengan kebutuhan kawasan tropis dan kepulauan seperti Indonesia. Fokus kami adalah memberikan solusi jembatan baja modular dan ringan dengan masa pakai jangka panjang serta perawatan minimum”, ujar Dwityandaru Hananto, Media & Brand Marketing Waagner-Biro Indonesia, dalam wawancara dengan JKTOne.com.
Perusahaan yang telah menyelesaikan berbagai proyek di Jawa, Sumatera, Papua, Kalimantan, Sulawesi ini juga menampilkan model jembatan lipat (foldable bridge), juga terdapat Moveable Bridges (Buka Tutup) di Bangka Belitung dan sistem perakitan cepat yang hanya membutuhkan waktu kurang dari 72 jam untuk instalasi di medan terpencil.
Sistem ini sangat sesuai untuk program pembangunan infrastruktur desa dan wilayah perbatasan yang digencarkan pemerintah pusat.
Perusahaan sejenis sebagai pesaing sehat dan memicu peningkatan teknologi dan inovasi, diantaranya: Bukaka, Indotrans, Bakrie Metal, Wasakatomo, Guna Nusa.
Sebagai strategi persaingan sehat, maka konstruksi Bridges Systems dari Waagner Biro Indonesia memiliki keunggulan:
• Waktu: Dikerjakan On Time (tepat waktu), dan bahkan bisa lebih cepat, tidak mulur waktu.
• Kualitas: Baut dan lobang baut sangat presisi sehingga saat dilakukan pemasangan konstruksi baja, tidak ada repair karena selalu pas posisi baut dengan lobang bautnya.
• Warna Cat untuk jembatan customized, sesuai permintaan, dan cat nya tahan lama. Misal cat untuk YOUTEFA BRIDGE di Papua yang jembatan tersebut di atas laut, maka cat nya anti korosi.
Berbagai Tipe Bridge: Truss Bridges, Steel Girder Bridges, Arch Bridges, Moveable Bridges (Buka Tutup) di Bangka Belitung, Railway Bridges.
Berbagai Bridges (Jembatan) di Indonesia yang sudah dan sedang ditangani oleh WAAGNER BIRO INDONESIA:
1) Jembatan Dirgahayu di IKN, di atas sungai Belayan IKN
2) KUKAR Bridge, Kalimantan Timur
3) Belayan Coal Hauling, Kalimantan Timur
4) Muyo Coal Hauling, Kalimantan Timur
5) Rumpiang Bridge, Kalimantan Selatan
6) Batu Mahasur Bridge, Kalimantan Tengah
7) LRT Velodrome – Manggarai, target 2026/2027 selesai, DKI Jakarta
8) Sei Wampu Bridge, Sumatera Utara
9) Sicanang Bridge, Sumatera Utara
10) Berbak Bridge, Jambi
11) LRT Palembang, Sumatera Selatan
12) Duplikasi Musi 2 Bridge, Sumatera Selatan
13) Sungai Padang Bridge, Bangka Belitung, Sumatera Selatan
14) Emas Baturusa Bridge, Bangka Belitung, Sumatera Selatan
15) Keramasan Bridge, Sumatera Selatan
16) Air Tiris Bridge, Riau
17) Trio Amanah Indragiri Bridge, Riau
18) Ngrambe Bridge, Jawa Timur
19) KLBM Flyover, Jawa Timur
20) Tejowangi Flyover, Jawa Timur
21) Trisula Bridge, Jawa Timur
22) Double Track Jombang, Madiun, Jawa Timur
23) Kalikuto Bridge, Jawa Tengah
24) Carunggo Bridge, Jawa Tengah
25) Muara Gembong Bridge, Jawa Barat
26) MBZ Cibitung Flyover, Jawa Barat
27) Sungai Patek Bridge, Aceh
28) Balaraja Timur Flyover, Banten
29) Palu Bridge, Sulawesi Tengah
30) Pacongkang Bridge, Sulawesi Selatan
31) Youtefa Bridge, papua
32) Leho Bridge, Pulau Karimun
Berbagai Bridges (Jembatan) di Luar Negeri yang sudah dan sedang ditangani oleh WAAGNER BIRO INDONESIA:
1) Hledan Flyover, Yangon, Myanmar
2) Leron Bridge, Morobe, Papua New Guinea
3) Tono Bridge, Oecusse, Timor Leste
4) dan lain-lain.
Waagner Biro Indonesia melakukan Ekspor ke: Myanmar, Papua New Guinea, Costa Rica, Bangladesh, United Arab Emirates, Philippines, Timor Leste, dan Vanuatu.
Pelayanan dari Waagner Biro Indonesia memenuhi Standar ISO, 9001 : 2015, 14001 : 2015, 37001 : 2016, 45001 : 2018. Dengan tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN): 3523/SJ-IND.8/TKDN/4/2023.
Komitmen terhadap Green Steel dan Circular Economy
Menariknya, Waagner-Biro Indonesia juga menegaskan komitmennya terhadap prinsip keberlanjutan melalui penggunaan Green Steel, yakni baja yang diproduksi dengan energi bersih dan proses rendah karbon. Waagner Biro Indonesia telah menjalin kerja sama dengan sejumlah produsen baja global, terutama denghan Krakatau Steel Posco yang menerapkan teknologi produksi ramah lingkungan.
Inisiatif ini sejalan dengan visi ISSEI 2025 yang mendorong transisi industri baja menuju ekonomi sirkular dan pengurangan emisi karbon melalui adopsi digitalisasi, otomatisasi, dan teknologi hijau.
Kolaborasi Strategis dan Transfer Teknologi
Waagner-Biro juga mengumumkan rencana kolaborasi dengan beberapa BUMN konstruksi serta politeknik teknik di Indonesia dalam rangka program transfer knowledge dan peningkatan kapasitas SDM lokal. Waagner Biro Indonesia ingin agar teknologi nya tidak hanya datang, dipasang, lalu pergi. Mereka ingin menanamkan pengetahuan kepada engineer lokal sehingga keberlanjutan benar-benar terjadi.
Dalam sesi diskusi panel yang dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, Waagner-Biro menekankan pentingnya integrasi teknologi jembatan baja modular dalam program pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Teknologi ini dinilai mampu mempercepat konektivitas antar zona hunian, bisnis, dan fasilitas publik dengan biaya dan waktu yang efisien.
Antusiasme Pengunjung dan Networking Global
Booth Waagner-Biro menjadi salah satu yang paling ramai dikunjungi, terutama oleh mahasiswa teknik sipil dan arsitektur yang tertarik mempelajari pendekatan desain dan konstruksi jembatan Eropa. Mereka juga menggelar sesi interaktif mini-workshop mengenai desain jembatan berstandar internasional.
Tak hanya itu, para investor dan kontraktor infrastruktur dari Asia dan Timur Tengah tampak aktif menjajaki kemungkinan joint venture dengan Waagner Biro Indonesia, terutama untuk proyek jembatan lintas sungai dan penghubung antar pulau di Indonesia bagian timur.
Menuju Masa Depan Infrastruktur Baja yang Hijau dan Cerdas
ISSEI 2025 telah membuktikan bahwa industri baja bukan sekadar fondasi fisik pembangunan, tetapi juga simbol kecanggihan teknologi, efisiensi, dan kesadaran lingkungan. Waagner-Biro Indonesia menjadi contoh nyata bagaimana sinergi global dan lokal dapat menghadirkan solusi konkret bagi masa depan infrastruktur Indonesia.
Dengan berlangsungnya ISSEI 2025 hingga 23 Mei 2025, publik masih memiliki kesempatan untuk menyaksikan langsung transformasi besar dunia baja yang tengah terjadi. Kunjungi www.isseindonesia.com dan Instagram @ironsteelsummitexhibindo untuk informasi lebih lanjut.