
JKTOne.com, Jakarta – Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2019 siap digelar pada 13-15 Agustus 2019 di Assembly Hall, Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta. Acara yang merupakan gelaran tahunan dari Asosiasi Panasbumi Indonesia (API) menandai rangkaian kegiatan ke-7 tahun dari IIGCE.
Ketua Umum API Prijandaru Effendi mengatakan, saat ini Indonesia merupakan negara berpotensi besar untuk mengembangkan sumber daya energi panas bumi dengan pemanfaatan total kapasitas terpasang sejumlah 1848,5 Mega Watt (MW). Dan Indonesia merupakan negara ke-2, setelah Amerika, sebagai produsen energi panas bumi terbesar.
“API terus mendukung semua upaya pemerintah dalam memenuhi kebutuhan energi Indonesia, khususnya dari sumber energi terbaru, panas bumi, dan di sisi lain menyediakan forum bagi para pelaku industri panas bumi untuk secara regular berbagi pengalaman dan pengetahuan untuk peningkatan teknologi dan efisiensi di industri ini,” kata Prijandaru dalam jumpa pers disela-sela berbuka bersama media dengan komunitas API di kawasan Cikini, Jakarta, Selasa (14/5/2019).
Sementara itu, Paul E. Mustakim selaku Ketua Pelaksana The 7th IIGCE 2019 mengungkapkan, keikutsertaan Indonesia dalam Paris Agreement sebagai agenda penurunan emisi karbon menjadi salah satu prioritas.
“Energi panas bumi menjadi penting karena potensinya yang melimpah dan dapat diperbaharui. IIGCE menjadi sangat penting, karena ini merupakan konvensi dan pameran teknologi yang membahas dan berbagi pengalaman dalam hal-hal yang berkaitan dengan aspek yang dapat mewujudkan kontribusi panas bumi yang lebih besar,” tukas Paul.