JKTOne.com, Jakarta – Alita Battel Angel film animasi yang di angkat dari serial manga karya Yukito Kishiro, Battle Angle Alita. Di produksi oleh James Cameron, yang sukses dengan Titanic dan avatar-nya, dan Jon Landau. Dengan sutradara Robert Rodriguez yang juga sukses dengan film Sin City.
Alita gadis cyborg, yang sejatinya robot warrior di temukan oleh dr. Ido ditempat pembuangan, setelah 300 ratus tahun dari masa kejatuhan dunia langit, Zalem. Dr. Ido yang tinggal di Iron City, menemukan tanda-tanda kehidupan yang masih bertahan, meskipun saat itu tubuh Alita hanya tersisa dari dada ke kepala.
Namun fungsi otak, hati dan jantungnya masih hidup, yang memungkinkan untuk merakit kembali tubuh Alita. Sayangnya, meski pun otak Alita ditemukan utuh, tapi Alita kehilangan seluruh ingatannya, bergerak sesuai nalurinya. Kekuatan dan kemampuan tempurnya membuat Ido terkejut. Namun itu berbanding terbalik dengan naluri alaminya sebagai manusia. Alita marah saat orang yang disayanginya di serang. Yang pada akhirnya Alita menjadi buruan penguasa yang menguasai Iron City. Dr. Ido meyakinkan kalau sebenarnya Alita adalah senjata paling canggih dari masa silam.
Tidak seperti cyborg pada umumnya, Alita memiliki kepekaan rasa. Sehingga bisa marah, sedih dan menangis diluar kemampuang bertempurnya yang tidak biasa. Setelah tidak sengaja bertemu Hugo yang diperankan oleh Keen Johnson, bahkan Alita merasakan jatuh cinta.
Sepanjang film yang menggambarkan kehidupan teknologi masa depan ini diceritakan perjuangan beberapa warga Iron City yang melakukan semua cara untuk bisa naik ke dunia langit, Zalem, termasuk Hugo dan istri dr. Ido, Chiren. Walau sebenarnya tidak ada yang dijanjikan di dunia langit.
Film dengan durasi lumayan panjang, 125 menit ini benar-benar menarik. Dari sisi cerita yang mengalir, kekuatan masing-masing tokoh, setting dan efek CGI yang menghasilkan gambar yang memanjakan mata. Dengan bumbu cerita cinta yang tidak picisan.
Tidak hanya soal dunia penuh imajinasi, Alita Battle Angel juga menggugah emosi dengan pesan dan harapan dan pemberdayaan yang kental, serta aksi yang membuat decak kagum.
Directed by | Robert Rodriguez |
---|---|
Produced by | |
Screenplay by |
|
Based on | Gunnm by Yukito Kishiro |
Starring | |
Music by | Tom Holkenborg |
Cinematography | Bill Pope[1] |
Edited by | Stephen E. Rivkin |
Production
company |
|
Distributed by | 20th Century Fox[2] |