(kiri) Prof. Ujang Suryadi, Guru Besar Bidang Ilmu Produksi Ternak, Politeknik Negeri Jember

JKTOne.com – Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui program Dana Padanan (Matching Fund) yang dijalankan Politeknik Negeri Jember (Polije) telah mendorong peningkatan keahlian mahasiswa serta berkontribusi dalam pengembangan talenta sumber daya manusia (SDM) Indonesia, khususnya bidang peternakan. Program ini juga telah melahirkan inovasi berupa pakan suplemen pada hewan ternak unggas yang dapat memangkas biaya pakan unggas.

Sebagai bagian dari realisasi Dana Padanan vokasi, suplemen pakan yang dibuat oleh Polije ini merupakan suplemen dengan formulasi untuk produksi telur omega 3. Selain itu, suplemen ini juga bisa menekan biaya pakan tepung ikan yang selama ini dinilai tinggi, melalui penggunaan tepung ikan tersebut dengan fermentasi daging dan saluran pencernaan pada bekicot.

Prof. Ujang Suryadi, Guru Besar Bidang Ilmu Produksi Ternak, Politeknik Negeri Jember, menceritakan bahwa Dana Padanan sebagai bagian dari program Merdeka Belajar telah memberikan sejumlah manfaat pada mahasiswa pendidikan vokasi Indonesia. Dalam pelaksanaannya, Dana Padanan yang diberikan berhasil melahirkan inovasi melalui penelitian yang memberikan manfaat serta berdampak untuk sebuah ekosistem institusi pendidikan.

“Pada Jurusan Peternakan, dosen, dan mahasiswa dituntut untuk mampu secara teknis melakukan penelitian terapan dan juga memahami isu serta permasalahan yang ada. Hal ini membuat setiap elemen-elemen ekosistem pendidikan itu dapat berkontribusi dalam peningkatan kualitas institusi, termasuk kompetensi para pengajar,” ujarnya.

Selain pengembangan keahlian mahasiswa Jurusan Peternakan, inovasi ini juga memberikan dampak langsung kepada masyarakat sekitar. Hal ini mampu menekan biaya pakan, yang menjadi keuntungan bagi para peternak karena dana yang digunakan akan cenderung lebih murah.

”Sebagai contoh, tepung ikan yang biasanya dipakai 12%, turun jadi 6%,” kata Prof. Ujang.

Selain Dana Padanan vokasi, ia menambahkan bahwa Merdeka Belajar juga memberikan manfaat langsung kepada mahasiswa Politeknik Negeri Jember. Manfaat tersebut mulai dari peningkatan keahlian yang berorientasi praktik sesuai dengan program studinya hingga pembelajaran praktis tentang entrepreneurship atau kewirausahaan.

Selain itu para mahasiswa juga dapat lebih dekat dengan dunia industri, di mana para mahasiswa dapat memiliki pemahaman akan keahlian yang dibutuhkan di sektor peternakan. Melalui Dana Padanan, Prodi Peternakan Polije bekerja sama dengan dunia industri untuk melihat permasalahan pada bidang peternakan, melakukan riset yang dilakukan bersama dosen pembimbing, melakukan implementasi, dan menyosialisasikan kepada beberapa mitra industri.

“Alhasil, kami (Politeknik Negeri Jember) selalu mendapatkan permintaan dari DUDI (dunia usaha dan dunia industri), untuk memenuhi kebutuhan pekerjaan di perusahaan atau usaha mereka setiap tahunnya. Adapun beberapa profesi yang paling dibutuhkan adalah tenaga peternak dan formulator pakan ternak. Hampir semua lulusan kami bergabung pada perusahaan peternakan yang menjadi mitra kami,” tambah Prof. Ujang Suryadi.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, Kiki Yuliati, menyoroti bahwa sektor peternakan erat kaitannya dengan ketahanan pangan nasional, sehingga penting bagi pemerintah untuk dapat mengembangkan sektor ini dari hulu hingga ke hilir.

“Pengembangan yang dimaksud, termasuk dalam menyediakan pendidikan yang sifatnya praktik melalui pendidikan tinggi vokasi. Melalui Dana Padanan sebagai bagian dari program yang diluncurkan pada Merdeka Belajar Episode-11: Kampus Merdeka Vokasi, kami terus berupaya untuk mendukung pengembangan pendidikan vokasi Jurusan Peternakan, sehingga mahasiswa peternakan dapat memiliki kualitas yang sesuai dengan kebutuhan DUDI, serta siap untuk berkompetisi di kancah global,“ ujar Kiki.

Oleh karena itu, Dirjen Kiki berharap, melalui Dana Padanan vokasi ini, institusi pendidikan vokasi dapat terus mengembangkan sistem pembelajarannya. Sehingga peningkatan SDM Indonesia pada bonus demografi nanti dapat tercapai.[PR]

LEAVE A REPLY