DFSK Glory 560.

JKTOne.com, Jakarta – Dalam keterangan resmi kepada JKTOne.com, PT Sokonindo Automobile (SA) selaku pemegang merek mobil DFSK mengaku berhasil mengumpulkan 1.487 SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) untuk seluruh varian yang dipajang selama 11 hari di booth DFSK digelaran Telkomsel Indonesia International Motor Show (TIIM) 2019.

Capaian ini sukses melampaui target yang dicanangkan di awal pameran dimana DFSK bisa mengumpulkan 1.000 SPK selama pameran berlangsung. Hal ini diungkapkan Managing Director of Sales Centre SA, Franz Wang, Rabu (8/5/2019).

“Terima kasih kepada seluruh pelanggan DFSK yang melakukan pemesanan di TIIMS 2019. Hal bisa menjadi pertanda bahwa kendaraan-kendaraan DFSK mulai mendapatkan tempat di hati masyarakat, serta percaya akan kualitas dan teknologi yang diusung oleh kendaraan-kendaraan DFSK,” kata Franz.

Meski baru diperkenalkan di TIIMS 2019, namun DFSK Glory 560 mampu mendulang kesuksesan. Sebab dari model yang dimiliki, DFSK Glory 560 mampu terjual 71% dari total SPK. Bahkan SPK untuk DFSK Glory 560 sudah cukup untuk menutupi target selama pameran berlangsung karena sudah terpesan 1.056 unit yang didominasi oleh varian tertinggi DFSK Glory 560 1.5 T L-Type.

Sedangkan selanjutnya ada DFSK Glory 580 yang menyumbang 18% total SPK dengan mayoritas varian tertinggi yakni DFSK Glory 580 Luxury 1.5T CVT. Kemudian tidak ketinggalan Super Cab yang menyumbang 11% total SPK, dengan mayoritas varian bermesin DFSK Super Cab 1.5 gasoline.

Tingginya animo masyarakat akan kendaraan DFSK juga tercermin dari jumlah test drive yang menggunakan kendaraan-kendaraan DFSK selama TIIMS 2019. Secara keseluruhan, tercatat 1.024 test driver yang melakukan uji coba kendaraan-kendaraan DFSK di area test drive TIIMS 2019.

DFSK Glory 560 juga menjadi kendaraan yang yang paling banyak di coba oleh pengunjung TIIMS 2019 karena mencapai 787 orang tester driver.

“Kami percaya apa yang kami raih saat ini merupakan langkah awal DFSK untuk bisa terus berkembang dan melayani lebih banyak lagi konsumen di Indonesia,” pungkas Franz Wang.

LEAVE A REPLY