JKTOne.com – PT Frisian Flag Indonesia (FFI) memainkan peranan penting di ekosistem susu Indonesia mulai dari pengembangan di hulu hingga hilir. Salah satu peranan yang dimainkan adalah mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi pemerintah.

Dengan kolaborasi strategis dan pemberian susu bergizi, FFI percaya program ini dapat menjadi solusi nyata dalam meningkatkan status gizi anak-anak Indonesia serta menekan angka stunting dan gizi buruk.

Presiden Direktur PT FFI Gustavo Hildenbrand melihat program Makan Bergizi Gratis (MBG) memberi manfaat bagi siswa-siswa sekolah dan mendorong pentingnya susu bagi pemenuhan nutrisi.

“Kami sendiri bangga dengan inisiatif tersebut. Sebelum Program MBG dimulai, kami melakukan proyek rintisan untuk mendukung anak-anak di komunitas kawasan pabrik. Kami yakin perkembangan nyata dimulai dari kolaborasi swasta dengan pemerintah,” ujar Gustavo di Pabrik Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (30/9/2025).

Apresiasi MBG Selain membahas ekspor susu dan dukungan bagi pemenuhan kebutuhan susu dalam negeri, Mendag Busan juga mengapresiasi partisipasi FFI dalam Program MBG.

Berharap kontribusi FFI akan membantu memperluas jangkuan penerima manfaat program tersebut, yang secara tidak langsung akan turut mengerek konsumsi susu di dalam negeri.

“Saya bangga karena ternyata FFI sudah berpartisipasi pada MBG. Saya harap, FFI terus mengembangkan usahanya di Indonesia, terus bermitra dengan UMKM, dan terus bisa berkontribusi untuk pemenuhan gizi anak-anak kita melalui program MBG,” kata Menteri Perdagangan Budi Santoso usai melepas ekspor empat kontainer susu bubuk dan susu kental manis produksi FFI ke Filipina dan Malaysia.

Dalam kesempatan yang sama pewarta media yang turut serta dalam meliput acara pelepas ekspor empat kontainer susu bubuk dan susu kental manis produksi FFI ke Filipina dan Malaysia diajak untuk berkeliling dan melihat Pabrik FFI di Cikarang yang diresmikan pada 2024 lalu, yang merupakan investasi terbesar Friesland Campina, perusahaan induk dari FFI, di seluruh dunia dengan nilai mencapai Rp 3,8 triliun.

Berdiri di atas lahan seluas 25,4 hektare, pabrik ini mampu memproduksi 400.000 kilogram susu segar per hari dan sekitar 700 juta kilogram produk susu per tahun. Jumlah produksi ini tetap didukung kontribusi susu segar dari 30.000 mitra peternak sapi perah rakyat dari 22 koperasi.

Pada 2024, nilai ekspor nasional produk susu (HS 1901.90.31) mencapai USD 58,99 juta dengan tren pertumbuhan ekspor hingga 595,43 persen dalam lima tahun terakhir (2020—2024). Filipina menjadi pasar utama dengan pangsa 94,57 persen. Kinerja ekspor ini menandakan potensi besar bagi produk susu Indonesia untuk memperluas pasar ke negara lain.

LEAVE A REPLY