JKTOne.com – Indonesia, tak bisa dipungkiri menyimpan keindahan yang tersembunyi, baik dari budaya, alam hingga ragam suku masyarakatnya menarik untuk digali. Untuk itu, Alinea Pictures mempersembahkan film Rumah Merah Putih.
Film kesembilan Alinea Pictures ini terinspirasi dari kejadian nyata, dan memperlihatkan kecintaan tanah air oIeh anak-anak perbatasan Indonesia. Mengambil lokasi dl Kabupaten Belu dan Timor Tengah Utara, film Ini menunjukkan kehidupan anak-anak yang tinggal dl perbatasan Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Timor Leste.
Dibintangi oleh sederet aktor dan aktris ternama seperti Yama Carlos, Pevita Pierce, Shafira Umm, Abdurrahman Arif dan Dicky Tatipikalawan, film ini bercerita tentang kehidupan anak-anak di perbatasan NTT dan Timor Leste, dan semakin terasa keasliannya karena mengajak anak-anak asli NTT.
Mereka adalah Farel Amaral dan Oscar Lopez yang tinggal di perbatasan NTT Timor Leste. Meskipun hidup dengan kesederhanaan, rasa cinta mereka terhadap tanah air sangatlah dalam.
Kisah berawal dari satu minggu menjelang perayaan 17 Agustus ketika Farel dan Oscar beserta Anton dan David mengikuti lomba panjat pinang yang meriah. Namun bukannya bersatu mereka berdebat hadiah mana yang harus diambil duluan. Mereka gagal dan kemudian menyalahkan satu sama lain. Masalah makin rumit ketika dua kaleng cat merah putih milik Farel hilang entah ke mana.
Takut dimarahi ayahnya, Farel, Oscar dan kawan-kawan berupaya mengumpulkan uang untuk membeli cat. Namun ternyata stok cat merah putih sudah habis. Jadi bagaimana nih? Nah, perjalanan Farel, Oscar dan teman-temannya untuk merayakan 17 Agustus, menjadi cerita utama film ini.
Shafira Umm, pemeran Rosalia mengaku bangga dapat ikut dalam film ini. “Kita dilatih sama coach profesional tentang bagaimana berlogat, dan kebiasaan di sana. Jadi pas reading kita juga melatih diri buat terbiasa dengan yang sutradara mau,”, ungkapnya.
Pada sisi lain, Nia Sihasale Zulkarnaen, Executive Producer film Rumah Merah Putih menceritakan bagaimana perbatasan saat ini sangat berbeda.
“Dulu kalau kita ke perbatasan kesannya seram ya, dark banget. Tapi sekarang, apalagi dengan kemajuan teknologi yang membantu, sangat berbeda rasanya. Bahkan emak-emak, para wisatawan rela menempuh perjalanan jauh hanya untuk berfoto dan mengabadikan moment di perbatasan. Ini menarik. Sehingga kami juga semakin antusias untuk memberikan karya yang terbaik,” tutur Nia.
Penasaran seperti apa cerita selengkapnya? Saksikan Rumah Merah Putih mulai 20 Juni 2019 yang bercerita tentang kehidupan di perbatasan NTT-NTB, di bioskop seluruh Indonesia! Film ini sesuai lho untuk tontonan seluruh anggota keluarga.