Jumpat Pers - Data Survey Konsumsi Makanan Individu (SKMI) Indonesia tahun 2014 menyatakan bahwa sebanyak 29,7% masyarakat Indonesia mengonsumsi gula harian melebihi batas rekomendasi. (JKTOne.com/Lid)

JKTOne.com, Jakarta – SUKSES menggelar Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2017 lalu, kini PT Unilever Indonesia Tbk melalui brand Pepsodent bekerjasama dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI) akan kembali menggelar BKGN 2018 untuk yang ke-9.

BKGN 2018 akan memberikan edukasi mengenai pentingnya melindungi kesehatan gigi seluruh anggota keluarga terutama dari risiko yang ditimbulkan oleh gula tersembunyi yang ternyata banyak kita konsumsi setiap hari.

Untuk menghindari berbagai masalah kesehatan, World Health Organization (WHO) menganjurkan bahwa asupan gula dari semua sumber makanan dan minuman yang kita konsumsi tidak melebihi 50 gram per hari untuk dewasa (empat sendok makan) dan 30 gram per hari untuk anak (enam sendok teh), yang artinya kurang dari 10% dari total asupan energi.

Sayangnya, data Survey Konsumsi Makanan Individu (SKMI) Indonesia tahun 2014 menyatakan bahwa sebanyak 29,7% masyarakat Indonesia mengonsumsi gula harian melebihi batas rekomendasi tersebut.

Drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc. selaku Division Head for Health & Wellbeing and Professional Institutions Yayasan Unilever Indonesia menjelaskan, konsumsi gula berlebih ini salah satunya disebabkan oleh rendahnya kesadaran masyarakat akan kehadiran gula tersembunyi dalam makanan dan minuman yang mereka konsumsi setiap hari.

“Makanan atau minuman yang tidak manis sekalipun dapat mengandung gula tersembunyi penyebab gigi berlubang. Gula tersembunyi ini bisa hadir sebagai tambahan dalam makanan olahan, maupun secara alami di dalam bahan makanan,” jelas Mirah di Jakarta, Rabu (5/9/2018).

Hal ini dibenarkan oleh dr. Diana F. Suganda, M.Kes, SpGK selaku seorang Spesialis Gizi Klinik. Menurutnya, gula memang sangat sulit untuk dihindari, bahkan ketika seseorang mulai menerapkan pola gaya hidup sehat.

“Beberapa jenis makanan dan minuman yang dianggap sehat pun ternyata tidak luput dari kandungan gula tersembunyi,” tambah Diana.

Khusus mengenai gangguan kesehatan gigi dan mulut, gula tersembunyi berkontribusi sebagai salah satu penyebab utama gigi berlubang, menurut dr. Mirah seringkali digambarkan sebagai 4 mata rantai yang saling berinteraksi, yaitu host – yang terdiri dari gigi dan air liur, mikroorganisme atau bakteri pada plak, substrat atau asupan makanan, dan waktu.

“Kondisi host dan mikroorganisme memang sangat tergantung dari kondisi alami dan perilaku kesehatan gigi masing-masing individu, namun substrat dan waktu sebenarnya merupakan faktor-faktor yang masih sangat dapat kita kendalikan.”

BKGN 2018 dimulai pada 18 September 2018, dengan menargetkan 65 ribu masyarakat masyarakat Indonesia melalui rangkaian aktivitas yang digelar di 23 Fakultas Kedokteran Gigi dan 40 cabang PDGI di berbagai wilayah Indonesia hingga Desember mendatang.

LEAVE A REPLY