JKTOne.com – RedDoorz, platform akomodasi multi brand terkemuka di Asia Tenggara, menandai sepuluh tahun perjalanannya, dengan membukukan 40 juta lebih malam inap di seluruh Indonesia, menegaskan perannya sebagai salah satu platform perhotelan berbasis teknologi dengan pertumbuhan tercepat. Sejak didirikan tahun 2015, RedDoorz telah hadir di 257 kota, dengan total 4.500 properti yang tersebar di Indonesia dan Filipina. RedDoorz juga telah berhasil menggalang dana hampir USD 150 juta dari sejumlah investor ternama, seperti Asia Partners, Jungle Ventures, SIG, Giming, dan Mirae Asset, dan terus menyediakan akomodasi berkualitas dengan harga terjangkau bagi jutaan pelancong. Selama paruh pertama tahun 2025, RedDoorz berhasit mencatat performa yang memuaskan yakni pertumbuhan pendapatan 254 secara tahunan. “Semester satu tahun ini, pendapatan kami naik 254 jika dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu,”ujar Amit Saberwal, Founder and CEO RedDoorz.
“Melayani lebih dari 40 juta malam menginap tamu di Indonesia selama satu dekade terakhir merupakan pencapaian yang mencerminkan kepercayaan dan loyalitas pelanggan serta mitra properti kami. Hal ini rnemotivasi kami untuk terus meningkatkan standar layanan perhotelan di Asia Tenggara,”tambah Amit.
Mengusung tema “10 Tahun Membuka Pintu”, menjadi cerminan perjalanan RedDoorz selama satu dekade dalam membuka akses, kesempatan, dan kenyamanan bagi semua kalangan, baik bagi tamu, mitra properti, maupun karyawan di Indonesia maupun Filipina, sebagai pasar utamanya. Dalam perjalanannya, termasuk saat beradaptasi menghadapi Pandemi Covid 19, RedDoorz telah meluncurkan lima multi brand, mulai dari budget hotel, properti premium, hingga konsep co living, untuk menjawab kebutuhan segmen milenial dan Gen Z yang terus berkembang. RedDoorz terus menunjukkan ketangguhan dan daya adaptasi dalam menghadapi dinamika industri di Asia Tenggara. Brand di bawah naungan RedDoorz, seperti SANS dan UrbanView, masing masing tumbuh lebih dari 10 kali lipat sejak diluncurkan di masa pandemi. Dua brand ini mencatatkan penjualan kamar yang tumbuh 3096 pada semester satu 2025 (YoY). Dengan pertumbuhan yang pesat ini, SANS baru saja meresmikan pembukaan properti hotelnya yang ke 100 di Seminyak, Bali.
Menteri Ekonomi Kreatif Indonesia, Teuku Riefky Harsya, menyampaikan apresiasi atas tumbuh dan berkembangnya RedDoorz selama sepuluh tahun terakhir, terutama perannya yang turut menggerakan sektor ekonomi kreatif dalam negeri. “Maraknya penonton di berbagai konser musik, banyak yang terbantu oleh keberadaan akomodasi nyaman dan terjangkau di dekat lokasi konser. Ditambah efek domino di sub sektor lainnya, termasuk membuka lapangan pekerjaan bagi pekerja industri kreatif,”ujar Harsya.
Di tengah perubahan perilaku konsumen, RedDoorz juga memperkuat sisi teknologi melalui ekosistem digital seperti GrowApp, sistem dynamic pricing berbasis Al. dan fitur manajemen properti yang dirancang untuk membantu mitra hotel meningkatkan okupansi dan pendapatan. Selain fokus pada inovasi, RedDoorz juga menjalin kolaborasi strategis dengan berbagai mitra dalam menghadirkan pengalaman menginap yang tebih bernilai. Program loyalitas RedClub kini telah menjangkau jutaan pengguna aktif di seluruh kawasan. “Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas dukungan yang diberikan bagi RedDoorz sehingga kami dapat merayakan pencapaian ini. Memasuki tahun ke 10 adalah pencapaian yang membanggakan, namun perjalanan RedDoorz masih panjang untuk terus membuka pintu dalam mendorong sektor perhotelan di Asia Tenggara, khususnya Indonesia,”tutup Amit.