JKTOne.com – Waktu berbuka puasa biasanya bersamaan dengan saatnya pulang kerja, khususnya bagi AutoFamily yang sudah work from office atau beraktivitas lainnya. Alhasil, hampir pasti AutoFamily dalam posisi berkendara saat masuk waktunya buka puasa. Kondisi ini sulit untuk dihindari dan akan membuat repot, terutama jika jalan yang dilalui mengalami kemacetan dan tidak ada pilihan rute lain yang lebih baik.
Memang sebaiknya saat berbuka puasa AutoFamily sudah ada di rumah. Namun tentu tidak mudah untuk mengaturnya. Atau, kalau waktu cukup santai, dapat menunda perjalanan pulang dan menjalankan buka puasa di kantor. Setelah itu, baru pulang ke rumah dengan tenang.
Lantas, bagaimana jika pilihannya harus tetap berkendara sehingga buka puasa di perjalanan?
1. Bawa Bekal Makanan dan Minuman yang Memadai
Sebagai langkah awal, biasakan untuk membawa bekal makanan dan minuman yang memadai untuk buka puasa. Paling mudah adalah air mineral atau air dalam kemasan dengan rasa yang manis dan menyegarkan. Hindari membawa minuman bersoda karena akan membuat perut tidak nyaman, apalagi jika diminum sebelum makan apapun. Pastikan minuman yang dibawa tidak terlalu panas atau dingin sehingga dapat langsung diminum.
Tidak perlu membawa makanan berat seperti nasi dan lauk pauk karena akan merepotkan, selain membuat AutoFamily mengantuk karena kekenyangan padahal harus tetap berkendara. Cukup bawa makanan ringan seperti roti atau biskuit kegemaran. Hindari makanan yang getas dan mudah berantakan saat digigit karena akan berserakan dan membuat kabin kotor.
2. Persiapkan Makanan dan Minuman Sebelum Jalan
Sebelum jalan, siapkan makanan dan minuman yang simpel kemasannya supaya tidak membuat repot di jalan. Atur dan letakkan di tempat yang mudah dijangkau, seperti pada panel pintu, konsol tengah, atau cup holder. Kalau sudah dipersiapkan dari rumah, dapat dimasukkan ke dalam stoples yang lebih aman dan awet. Pastikan kemasannya diletakkan dengan kuat supaya tidak mudah jatuh saat mobil bergerak, seperti ketika melakukan pengereman mendadak.
3. Jangan Asal Berhenti
Menjelang Maghrib, usahakan untuk menepikan kendaraan ke tempat yang aman seperti rest area jalan tol, pom bensin, masjid, mini market, atau tempat keramaian lainnya. Jangan paksakan berhenti di tempat yang tidak layak seperti di bahu jalan tol meskipun hanya sejenak. Berhenti di pinggir jalan akan menghambat laju kendaraan lain dan dapat memicu kecelakaan yakni ditabrak dari belakang. Pastikan pula lokasi parkir aman dari tindak kriminal dan tidak mengganggu aktivitas pihak lain.
4. Hindari Berbuka Sembari Mengemudi Mobil
Perlu dicatat, bila memang tidak berhasil menemukan tempat berhenti, ketika sudah waktunya berbuka, jangan paksakan untuk membatalkan saat mengemudi, apalagi dalam kecepatan tinggi. Lebih baik tunda sejenak sampai benar-benar mobil dalam posisi berhenti yang aman.
Kesempatan membatalkan puasa kemungkinan bisa dilakukan saat mobil berhenti ketika lampu lalu lintas berwarna merah, atau di tengah kemacetan yang cukup padat. Dalam kondisi seperti itu, minum atau makan sebutir kurma menjadi pilihan karena lebih bertujuan untuk menyegerakan berbuka puasa. Inipun dilakukan dengan tetap fokus ke jalan dan tidak mengalihkan perhatian ke hal lain yang bisa mengganggu konsentrasi, seperti membuka ponsel.
“AutoFamily yang memiliki mobilitas tinggi wajib menyediakan makanan dan minuman yang cukup untuk berbuka puasa di jalan. Hindari berbuka puasa sambil mengemudi, rencanakan waktu perjalanan dengan memperhatikan padatnya lalu lintas melalui aplikasi atau media social dan pemberitaan media massa sehingga ada cukup waktu untuk mencari tempat berhenti. Supaya tetap nyaman bila berbuka puasa di dalam mobil, pastikan kondisi mobil bersih dan prima, tentunya dengan rajin melakukan servis berkala,” jelas Nur Imansyah Tara, Aftersales Business Division Head Auto2000, Senin (4/4/2022).