JKTOne.com – Selesai sudah penyelenggaraan Indonesia International Furniture Expo atau IFEX 2025 sebagai etalase utama bagi produk furnitur dan kerajinan di Indonesia dan kawasan sekitarnya.
Ajang internasional ini berfungsi sebagai platform penting untuk mempromosikan ekspor, memperluas jaringan bisnis, dan mendorong inovasi teknologi, yang pada akhirnya memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat produksi furnitur yang disegani.
Kontribusi sektor furnitur terhadap perekonomian Indonesia sangat signifikan, tercermin dari nilai ekspor yang mencapai USD2,37 miliar pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan tren peningkatan yang konsisten dari tahun-tahun sebelumnya.
IFEX, sebagai tempat bertemunya para pelaku industri dengan pembeli internasional, menjadi wadah yang ideal untuk menjalin kemitraan dagang dan menarik investasi bagi para pelaku industri.
Selama empat hari penyelenggaraan IFEX 2025 dari 6-9 Maret, ribuan pengunjung dan calon pembeli dari berbagai negara berkesempatan untuk mengagumi koleksi furnitur dan kerajinan berkualitas tinggi.
Produk-produk yang dipamerkan menampilkan desain yang inovatif, penggunaan material yang ramah lingkungan, serta keahlian para pengrajin terbaik. Pengunjung dapat menjelajahi beragam kategori produk, mulai dari furnitur dalam dan luar ruangan, dekorasi rumah, hingga kerajinan tangan.
“Pencapaian selama empat hari ini menegaskan optimisme kami di HIMKI dan seluruh pelaku industri terhadap masa depan industri furnitur dan kerajinan Indonesia. Terlebih lagi, dengan banyaknya pameran furnitur dunia yang tutup pasca pandemi COVID-19, ini membuka peluang bagi kita untuk menjadi pameran yang dinantikan oleh pembeli internasional,” ungkap Ketua Umum Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), Abdul Sobur.
IFEX 2025 berhasil menarik lebih banyak pengunjung dibandingkan tahun sebelumnya. Tercatat sebanyak 14.507 pengunjung hadir di IFEX 2025, meningkat dari 13.000 pengunjung pada tahun lalu.
Pengunjung internasional didominasi oleh negara-negara Uni Eropa, diikuti oleh Tiongkok, Amerika Serikat, Australia, dan India. Hal yang menarik adalah munculnya pembeli baru, termasuk mereka yang baru pertama kali mengunjungi Indonesia.
Ini membuktikan bahwa IFEX berhasil memperluas jangkauan pasar dan menciptakan peluang transaksi baru bagi para peserta.
Dari segi nilai transaksi, HIMKI mencatat transaksi langsung di tempat selama IFEX 2025 mencapai USD350 juta. Nilai transaksi keseluruhan IFEX diperkirakan akan mengalami peningkatan, meskipun angka pastinya baru akan diketahui dalam beberapa bulan mendatang.
IFEX 2026: Lokasi Baru, Peluang Lebih Besar
Menyusul kesuksesan IFEX 2025, penyelenggara telah mengumumkan perubahan lokasi untuk IFEX 2026. Tahun depan, acara ini akan diadakan di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang.
Langkah ini diambil untuk memenuhi kebutuhan akan ruang yang lebih luas, yang memungkinkan partisipasi lebih banyak peserta dan pengunjung. Pemindahan lokasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengalaman bagi peserta pameran dan pengunjung dengan fasilitas yang lebih modern, aksesibilitas yang lebih baik, dan area pameran yang lebih besar.
“Seiring dengan pertumbuhan IFEX, kami berkomitmen untuk menyediakan platform berstandar internasional bagi industri furnitur dan kerajinan. Perpindahan ke lokasi baru di ICE BSD pada tahun 2026 akan memungkinkan kami untuk meningkatkan kualitas pengalaman bagi peserta pameran dan pembeli, sekaligus mendukung ekspansi industri yang berkelanjutan,” kata Daswar Marpaung, Presiden Direktur Dyandra Promosindo.
Dengan strategi ini, IFEX 2026 diharapkan dapat menarik lebih banyak pembeli dan peserta pameran internasional, sehingga semakin memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain kunci di pasar furnitur global.