JKTOne.com – Presiden Prabowo Subianto mengunjungi perhelatan Indonesian Petroleum Association (IPA) Convention & Exhibition di ICE BSD, Tangerang, 21 Mei 2025, dan secara resmi memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan IPA Convex 2025.
IPA Convex adalah acara paling penting dalam industri minyak dan gas di Asia Tenggara. Acara ini mempertemukan para profesional industri, perwakilan pemerintah, akademisi, dan pemangku kepentingan lainnya untuk membahas tren terbaru, teknologi, tantangan, dan peluang di sektor ini.
Tahun ini, IPA Convex 2025 berfokus pada “Mewujudkan Pertumbuhan dengan Ketahanan Energi dalam Lingkungan Rendah Karbon.”
Secara tegas dan jelas, Presiden Prabowo menyampaikan dukungan dan apresiasinya terhadap industri minyak dan gas nusantara.
“Kebijakan-kebijakan yang kita ambil adalah kebijakan-kebijakan yang masuk akal dan berorientasi terhadap kepentingan rakyat. Demikian juga di bidang energi yang potensinya sangat-sangat besar. Karenanya saya minta badan-badan regulasi, sederhanakan regulasi. Saya ulangi sederhanakan regulasi,” jelas Presiden Prabowo dalam pidatonya di acara IPA Convex 2025.
Kamis, 22 Mei 2025 akan menjadi hari terakhir penyelenggaran IPA 2025. Beberapa kesepakatan kerja dengan nilai mencapai triliunan rupiah telah terjadi di IPA Convex 2025 ini.
“Jadi saya berterima kasih mendapat kehormatan ini, dan saya mendorong semua pejabat pemerintah dan regulator, bahwa tugasnya adalah melayani masyarakat, mendukung dan membantu semua pihak yang bekerja di indonesia,” tegas Presiden Prabowo.
Lebih dari itu, Presiden Prabowo juga menegaskan bahwa Danantara siap melakukan investasi secara strategis dan telah siap dengan dana yang besar.
Danantara adalah Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara, yang merupakan lembaga dana investasi pemerintah yang didirikan untuk mengonsolidasi dan mengoptimalkan investasi pemerintah demi mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Danantara bertujuan untuk meningkatkan efisiensi investasi negara, menarik investasi global, dan memperkuat daya saing Indonesia di sektor strategis.*