.JKTOne.com – Earth Hour, gerakan global yang mengajak orang di seluruh dunia untuk lebih peduli dan berkontribusi terhadap penanggulangan perubahan iklim, kembali hadir di hari ini, Sabtu (25/3). Kamu bisa berpartisipasi pada gerakan ini dengan mematikan lampu dan peralatan elektronik yang tidak digunakan selama 60 menit, tepatnya pada pukul 20.30–21.30. Mengingat Earth Hour hanya berlangsung setahun sekali, ini akan menjadi momen ikonik yang patut diabadikan. Namun, dengan kondisi yang akan gelap sekali nantinya, bagaimana kita bisa mengabadikan momen Earth Hour dengan epic? Tenang, kamu bisa leluasa hunting foto low light dengan Galaxy S23 Series 5G. Berkat peningkatan teknologi Nightography dan fitur-fitur kamera terbarukan, Galaxy S23 Series 5G menjadi perangkat yang tepat untuk memungkinkan siapa saja capture foto yang epic selama Earth Hour dan menjadikannya konten paling kekinian di media sosial.

“Galaxy S23 Series 5G hadir dengan peningkatan teknologi Nightography yang menawarkan kemampuan menangkap foto malam dengan epic yang tidak dapat ditemukan di smartphone lainnya. Hal tersebut didukung dengan inovasi kamera terbarukan dari Adaptive Pixel 200MP, pengaturan kamera layaknya profesional dari Pro Mode dan Expert RAW, kemampuan zoom yang begitu jauh dan jernih sampai 100X, hingga fitur editing lengkap di dalam Gallery. Pengguna pun bisa mendapatkan foto yang lebih tajam dan minim noise di kondisi low light setiap saat, termasuk ketika merayakan Earth Hour untuk membuat konten inspiratif yang menginspirasi orang lain untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim,” ujar Verry Octavianus, MX Product Marketing Manager, Samsung Electronics Indonesia.

Menurut Anton Suseno, pemilihan resolusi kamera sangat menentukan kualitas foto malam hari. Ia sangat suka bagaimana Galaxy S23 Series 5G mampu memberikan opsi resolusi kamera sesuai kondisi low light yang dihadapi untuk mendapat foto malam hari berkualitas terbaik. Untuk hal ini, resolusi 200MP di Galaxy S23 Ultra 5G menjadi setting favoritnya saat mengambil gambar di kondisi low light. “Saya amazed melihat bagaimana resolusi kamera tertinggi di Galaxy S23 Series 5G yang mencapai 200MP bisa menciptakan gambar dengan detail yang presisi di kondisi low light. Resolusi kamera 200MP ini pun cocok banget untuk memotret dengan setting low light yang tidak terlalu banyak distraksi, seperti ketika Earth Hour yang kondisi pencahayaannya cenderung warm tanpa ada paparan cahaya yang dominan seperti papan LED besar atau neon. Kita benar-benar bisa mendapatkan foto yang tajam di berbagai momen epic yang terjadi saat Earth Hour, seperti jajaran lilin yang mengganti paparan lampu hingga suasana kota yang lebih redup dari biasanya,” ujar Anton.

Anton menambahkan bahwa resolusi 200MP di Galaxy S23 Series 5G juga memberi kenyamanan tersendiri saat edit foto. Pasalnya, ketika ia crop foto untuk memusatkan objek tertentu dalam foto dan mendapatkan komposisi gambar yang lebih presisi, hasil crop akan tetap jernih dan bisa diunggah ke media sosial dengan epic. Anton pun kerap memaksimalkan fungsi Expert RAW di dalam aplikasi kamera Galaxy S23 Series 5G untuk menyimpan foto dalam format RAW ketika ingin melakukan photo editing yang lebih kompleks. Mengambil gambar long exposure dalam kondisi lowlight menggunakan Expert RAW. Selain itu, Anton juga mengandalkan fungsi Expert RAW ketika ingin mengambil foto low light dengan teknik yang lebih advanced untuk menghasilkan efek yang lebih dramatis tanpa alat profesional yang cenderung besar dan berat. Salah satu mode Expert RAW favorit Anto yang biasa digunakan adalah Astrophoto yang membantunya mendapatkan foto langit penuh bintang yang epic dengan lebih praktis. Anton juga suka bermain dengan exposure ketika pakai Expert RAW untuk mengambil gambar dengan multi-exposure maupun long exposure untuk mendapat efek dramatis dari lampu kendaraan, deburan ombak di pantai, aliran air di sungai, hingga pola langit yang unik ketika sunset.

Touch up gambar langsung di Samsung Gallery untuk hasil foto yang makin epic dan sesuai keinginan. Pengembangan Nightography yang didukung dengan teknologi kamera terbarukan di Galaxy S23 Series 5G mampu mereduksi noise dan meningkatkan ketajaman foto low light dengan maksimal untuk hasil foto malam hari yang lebih epic. Menariknya, pengguna bisa mendapatkan hasil foto yang semakin epic lagi berkat editing tools yang lengkap di dalam aplikasi Samsung Gallery. Hal ini pun dirasakan Anton Suseno yang merasa sangat terbantu dengan kemampuan Samsung Gallery dalam menghadirkan pengalaman photo editing yang seamless dan hassle-free. “Walau foto yang kita dapat sudah sangat baik, ada kalanya kita masih merasa butuh sedikit touch up agar hasilnya benar-benar sesuai keinginan kita. Dalam hal ini, Samsung Gallery di Galaxy S23 Series 5G memberi kita keleluasaan lebih dalam mengedit foto karena kita bisa menghapus objek tertentu dalam gambar, bikin filter, hingga atur tone warna secara instan tanpa perlu menggunakan aplikasi tambahan,” ucap Anton.

Kenyamanan lebih dalam menentukan fokus dengan Pro Mode di Galaxy S23 Series 5G pun telah dirasakan oleh Gesit Wisnu Prakoso ketika memotret dalam kondisi low light. “Galaxy S23 Series 5G bikin kita tidak perlu lagi khawatir akan kehilangan fokus saat mengambil gambar dalam kondisi low light. Kita bisa memakai Pro Mode dan menggunakan fungsi manual focus untuk mengunci fokus yang diinginkan dengan lebih presisi. Fokus manual di Pro Mode ini juga didukung fungsi focus peaking yang menawarkan rekomendasi area fokus terbaik sehingga kita bisa mendapatkan fokus yang paling pas di setiap foto yang diambil, termasuk saat memotret di malam hari,” tutur Gesit.

Memanfaatkan Manual Focus pada Pro Mode untuk mendapatkan fokus gambar terbaik dalam kondisi lowlight. Gesit menambahkan, ada satu tips lagi yang bisa dimaksimalkan pengguna untuk mendapatkan fokus yang lebih tepat saat memotret dengan Galaxy S23 Series 5G, yaitu dengan menggunakan fitur Focus Enhancer. Jadi, ketika perangkat mendeteksi posisi kamera dengan objek yang akan difoto terlalu dekat, ikon Focus Enhancer akan muncul di bagian kiri bawah yang bisa langsung ditekan untuk diaktifkan. Fitur Focus Enhancer ini akan sangat berguna saat pengguna ingin mengambil foto macro yang lebih epic dan detail. Fitur zoom untuk mendapatkan foto low light yang dramatis. Menurut Gesit, terdapat berbagai teknik fotografi yang menarik digunakan untuk mengabadikan objek dalam kondisi low light, seperti portrait siluet ataupun teknik foto low-key. Kedua teknik fotografi ini sama-sama memanfaatkan sumber cahaya yang minim dalam kondisi lowlight. Potret siluet bedanya menangkap siluet dari objek, sementara fotografi low-key tak hanya harus menghasilkan gambar siluet. Namun, seperti kita meng-capture foto dalam kondisi minim cahaya pada umumnya, memotret siluet potret maupun low-key photography memiliki tantangan tersendiri, mulai dari menaikkan sudut, intensitas cahaya yang digunakan untuk mendapatkan efek siluet, hingga kemampuan dari perangkat yang digunakan. Mengenai hal ini, Gesit mengatakan bahwa Galaxy S23 Series 5G mampu membantunya mendapatkan foto low light yang epic dengan lebih praktis.

“Low-key photography maupun silhouette portrait merupakan konsep foto yang menarik saat memotret dalam kondisi low light. Untuk mendapatkan siluet portrait yang epic, hasil foto harus tajam dan minim noise sehingga latar belakang yang clear dan objek yang kita foto akan benar-benar terlihat smooth. Untungnya, Galaxy S23 Series 5G punya fitur Super Resolution Zoom yang memudahkan kita untuk mendapatkan komposisi gambar terbaik ketika ingin menangkap potret siluet. Menggunakan teknik foto low key dengan memanfaatkan satu sumber cahaya tanpa zoom. Hasil gambar tetap terlihat jernih dan tajam dengan 3X zoom. “Saat kita ingin menangkap gambar maupun menciptakan efek siluet dari objek dengan jarak sedang, kita bisa menggunakan Optical Zoom hingga 3X hingga 10X untuk mempertahankan kualitas foto secara konsisten. Kalau mau bikin efek siluet dari gedung-gedung atau pohon-pohon yang jaraknya cukup jauh, kita bisa pakai Space Zoom hingga 100X dengan kemampuan reduksi noise yang maksimal sehingga efek siluet yang kita bisa tetap dramatis,” tambah Gesit.

 

 

LEAVE A REPLY