CAKAP, salah satu platform Edtech yang berdiri sejak 2015 mengumumkan keberhasilannya atas pendanaan sebesar US$S10 juta dalam putaran seri B. (Foto: Lid/JKTOne.com)

JKTOne.com – CAKAP, salah satu platform Edtech yang berdiri sejak 2015 berhasil mendapat pendanaan sebesar US$S10 juta atau sekira Rp 143.175.000.000.00 dalam putaran seri B. Suntikan dana ini akan digunakan untuk menambah jumlah program pembelajaran kelas CAKAP, dan meningkatkan jumlah pengguna demi mewujudkan akses pendidikan berkualitas yang lebih luas di Indonesia.

Putaran seri B tersebut dipimpin oleh Centauri Fund MDI Ventures dan Heritas Capital, dengan partisipasi dari KB Investment dan investor lainnya.

Pendanaan baru ini merupakan tanda pencapaian besar CAKAP di 2021, bersamaan dengan pertumbuhan bisnis melalui profitabilitas yang signifikan. Selama ini, CAKAP telah berkontribusi sebagai solusi pembelajaran jarak jauh untuk meminimalkan dampak negatif dari pandemi di Indonesia.

Selama dua tahun ini, CAKAP berhasil meraih keuntungan dan mendapatkan kredibilitas yang kuat pada pertumbuhan bisnis dengan mengakusisi 1,5 Juta siswa, pertumbuhan 50096 YoY pada pengguna aktif dan lebih dari 1 Juta unduhan aplikasi. Dengan rating sebesar 4,9 dari 5 di Google Play Store, Cakap adalah aplikasi belajar bahasa asing dengan rating tertinggi di Indonesia.

Tomy Yunus, Co-Founder & CEO CAKAP.

Tomy Yunus, Co-Founder & CEO CAKAP mengaku bangga dan bersemangat untuk menjadi bagian dari transformasi pendidikan di Indonesia. Pihaknya mengombinasikan konten pembelajaran berkualitas tinggi, teknologi canggih, dan guru profesional di ekosistem untuk memberikan pengalaman belajar terbaik kepada siswa.

“Untuk mendukung misi kami dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat, kami secara konsisten memahami karakter unik para penggunaa yang berkaitan dengan pengembangan fitur teknologi melalui Artificial Intelligence (Al) dan Machine Learning untuk memberikan pembelajaran yang personal dan sesuai dengan nilai lokal dalam mempercepat kemajuan belajar siswa,” kata Tomy dalam jumpa pers di Ashley Hotel, Jakarta, Selasa (14/12/2021).

CAKAP dikenal dalam kelas pembelajaran bahasa online untuk segmen dewasa dan anak-anak di Indonesia. Melalui platform teknologinya, CAKAP telah berhasil memberikan pelayanan terbaik dengan harga yang jauh lebih terjangkau daripada layanan kelas di lembaga biasa.

CAKAP juga memberikan penggunanya berbagai pilihan guru profesional baik lokal maupun internasional, dan memberikan penawaran kelas vokasi dan kursus sertifikasi melalui self-paced learning yang menggabungkan seguential multimedia learning, assessments, dan LIVE Class ad discussions, memberikan fleksibilitas kepada pengguna untuk menyelesaikan sertifikasi bagi keterampilan khusus.

Pertumbuhan bisnis ini juga akan menjadi momentum yang luar biasa bagi CAKAP yang telah memberdayakan lebih dari 1.000 guru dari berbagai negara. Pendanaan baru ini dapat mendorong CAKAP untuk meningkatkan teknologi pembelajaran dengan mengeksplorasi implementasi pada Machine Learning dan Artificial Intelligence yang memberikan pembelajaran lebih personal untuk setiap siswa melalui pembelajaran adaptif.

“Melihat peluang besar untuk akses dan pengembangan pendidikan, kami yakin dapat membawa CAKAP melangkah maju ke perjalanan pertumbuhan berikutnya. Kemajuan teknologi akan membuat CAKAP menawarkan lebih banyak variasi kesempatan belajar bagi masyarakat Indonesia. Akan sangat membantu untuk memberikan dampak yang lebih luas bagi pasar potensial yang belum dimanfaatkan,” ucap Kenneth Li, Partner di Centauri MDI-KB.

Sementara Chik Wai Chiew, CEO dan Eksekutif Direktur Heritas Capital sangat terkesan dengan daya tarik bisnis yang luar biasa dan dampak yang dicapai oleh tim manajemen, yang memberi manfaat bagi berbagai pemangku kepentingan seperti melatih guru, melatih pekerja dengan skill baru, dan membantu anak-anak belajar di tengah pandemi.

“Kami senang dapat mendukung CAKAP untuk yang kesekian kalinya, karena CAKAP berhasil beralih dari tahap ventura ke tahap pertumbuhan dengan eksekusi yang solid dan efisiensi modal yang tinggi, sambil terus mengkatalisasi akses ke peluang belajar yang terjangkau dan berkualitas untuk semua di Indonesia dan sekitarnya,” tuturnya.

LEAVE A REPLY