JKTOne.com – Bagi seorang perempuan, menjadi ibu rumah tangga tidak berarti menutup peluang untuk berdikari secara finansial. Pola pikir konvensional seperti ini perlahan mulai bergeser dengan adanya media sosial dan komunitas-komunitas yang berbagi pengalaman. Saat ini sudah semakin banyak ibu rumah tangga yang berbisnis kecil-kecilan sehingga bisa mandiri secara finansial. Hal tersebut diungkapkan oleh dokter yang juga konten kreator Clarine Hayes dalam acara Sampoerna University Bright Future Festival baru-baru ini. Dalam webinar bertajuk Miss Independent: Perempuan Berdikari Lebih Seksi tersebut, relawan vaksinasi ini mengutarakan bahwa perempuan berdikari sering dianggap anti patriarki dan terlalu feminis. Padahal, berdikari tidak harus berperilaku seperti itu.

“Ini kurang tepat, kita sebagai perempuan harus bisa menempatkan diri pada posisi yang pas. Di tempat kerja sebagai seorang pimpinan perusahaan, tapi di rumah adalah seorang istri atau seorang ibu yang memiliki kewajiban. Sebagai perempuan egonya jangan tinggi, tapi juga jangan mau direndahkan,” ujar Clarine Hayes.

“Meski demikian bahwa perempuan jangan membatasi diri hanya karena perkataan orang lain. Dalam sebagian pendapat, perempuan yang terlalu tinggi dalam berkarier dipercaya masyarakat umum akan sulit mendapatkan pasangan hidup karena laki-laki akan merasa minder,” tambah Clarine.

Ketika perempuan berpendidikan tinggi karena disekolahkan oleh orang tua, mendapat karier bagus, lalu tidak ada laki-laki yang mendekati karena tidak percaya diri, maka itu berarti bukan salah mereka. When you become high value women, you will attract high value man. Jangan mengurangi kualitas diri untuk membuat orang lain merasa sejajar dengan diri kita. Untuk menjadi perempuan bernilai tinggi, maka harus bisa membagi waktu dan mengorbankan kesenangan untuk mengejar sesuatu. Menggunakan waktu untuk menjadi produktif bahkan hanya beberapa menit saja.

“Ketika sedang mengejar sesuatu, pasti ada yang dikorbankan, tidak mungkin kita mendapatkan segalanya tanpa ada yang dikorbankan. Bahkan bagi seorang dokter, lima menit pun sangat berharga karena bisa membaca-baca materi. Time is really meaningful,” katanya.

Ms. Jeanne Svensky Ligte, Industrial Engineering Lecturer Sampoerna University mengatakan bahwa acara BFF ini diselenggarakan sebagai bentuk komitmen lembaga untuk mencetak sumber daya manusia yang unggul dan mampu mengoptimalkan semua potensi yang dimiliki untuk mencapai sesuatu.

“Kami ingin menghadirkan acara-acara yang bisa menjadi referensi bagi mahasiswa kami dan masyarakat umum dalam membangun karier mereka ke depan, yang bisa mereka jadikan rujukan dalam menentukan langkah-langkah selanjutnya nantinya. Sebab menjadi manusia unggul itu adalah hak semua orang, karena itulah kami memfasilitasi kegiatan BFF ini,” ujarnya.

Jeanne juga mengatakan bahwa Clarine Hayes adalah salah satu perempuan Indonesia yang berhasil dalam kariernya dan bisa menjadi salah satu role model dari pemberdayaan wanita. Perempuan pun bisa mandiri, independen dan berdikari. Kami ingin mendorong para mahasiswa kami, khususnya kaum wanita untuk terus mengembangkan diri dan mempersiapkan kompetensi dalam berkarier, salah satunya dengan menyelenggarakan BFF ini,” tutupnya.

LEAVE A REPLY