Kunci Utama DANA ada pada optimalkan Gen Z. (Foto: DANA)

JKTOne.com – Sukses mengembangkan beragam fitur inovatif dan teknologi untuk memenuhi kebutuhan dan gaya hidup masyarakat, DANA Indonesia ternyata memiliki kunci utama dalam keberhasilannya, yaitu SDM (Sumber Daya Manusia) yang terbaik dan memiliki kompetensi secara global.

“SDM itu kami sebut DANAm8s, yang merupakan anak-anak bangsa Indonesia terbaik yang memiliki kompetensi global. Mayoritas DANAm8s berada di divisi pengembangan teknologi dan inovasi. Merekalah yang berada di balik lahirnya inovasi-inovasi DANA yang terus bergulir,” ungkap Vincent Iswara, CEO dan salah satu Founder DANA dalam keterangan resminya, Rabu (4/3/2020).

Merekalah yang kompeten dalam menghadirkan program-program edukasi masyarakat tentang keunggulan bertransaksi nontunai, hingga memperluas kemitraan dan jangkauan layanan DANA.

“Dedikasi mereka sangat tinggi untuk mendukung terciptanya budaya transaksi baru di Indonesia, yaitu budaya nontunai yang canggih, efektif, efisien, dan produktif,” lanjutnya.

Sementara Agustina Samara selaku Chief People Officer DANA mengaku 70 persen dari total keseluruhan DANAm8s masih berusia 30 tahun ke bawah. Bahkan, 55% di antaranya adalah Gen Z berusia di bawah 25 tahun. Mereka adalah anak-anak muda yang cerdas dan memiliki pemahaman luas terhadap kebutuhan kekinian sekaligus solusi inovatifnya.

“Mereka adalah generasi yang bukan lagi money oriented, tapi sangat antusias dan berorientasi pada kepuasan atas pencapaian kinerja personal,” ucap Agustina, yang akrab disapa Tina.

Menurutnya, dari sudut pandang usia, Gen Z adalah generasi yang masih belum memiliki tingkat emosial yang matang. Namun, mereka adalah generasi dengan skill dan passion yang sangat istimewa. Untuk mengakomodasi dan mengoptimalkan potensi dan produktivitas para Gen Z di DANA, pihak manajemen menerapkan pendekatan-pendekatan yang sesuai dengan karakteristik mereka.

“DANA melakukan pendekatan dengan menyertakan nuansa fun dan entertaining, tantangan-tantangan, fleksibilitas, pengembangan potensi diri, tapi tetap menjaganya agar dalam koridor budaya perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai integritas dan norma-norma yang harus dipatuhi,” tutupnya.

LEAVE A REPLY