Kunjungan SCG ke SDN Karet Kuningan 01 Jakarta

JKTOne.com – SCG, salah satu perusahaan konglomerat terkemuka di ASEAN juga bagian dari sektor bisnis, berkomitmen untuk menjadi salah satu pendorong utama dalam memulai kolaborasi dengan pihak lain dalam penerapan konsep Ekonomi Sirkular.

Seperti yang dilakukan pada 24 Juni 2019, para karyawan SCG di Indonesia berkunjung ke SDN Karet Kuningan 01 Jakarta untuk membagikan pengetahuan dan pengalamannya dalam menerapkan konsep Ekonomi Sirkular di kehidupan sehari-hari. Siswa-siswi kelas 1 sampai kelas 6 di SDN Karet Kuningan 01 turut andil bagian pada acara #KitaPilah, yang juga bekerjasama dengan Circulaction, sebuah organisasi non-profit di Jakarta.

Sustainable Waste Indonesia (SWI) mengungkapkan risetnya pada tahun 2018 bahwa sebanyak 24 persen sampah di Indonesia masih tidak terkelola. Sekitar 65 juta ton sampah diproduksi di Indonesia setiap harinya, sekitar 15 juta ton mengotori ekosistem dan lingkungan karena tidak ditangani. Sedangkan 7 persen sampah didaur ulang dan 69 persen sampah berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). [Sumber: CNN Indonesia]

“Konsep Ekonomi Sirkular sangat penting bagi kita semua termasuk semua sektor karena dapat membantu memecahkan masalah semakin berkurangnya sumber daya alam yang kita hadapi. Konsep ini, yang menekankan pada Make-Use-Return mendukung pelestarian sumber daya alam dan menggunakannya dengan cara yang paling efisien yaitu dengan menciptakan sistem di mana limbah dapat masuk kembali ke rantai pasokan,” ujar Anusorn Potchanabanpot, Country Director SCG di Indonesia.

SCG juga telah menerapkan pemilahan sampah di kotak pilah di kantor SCG beroperasi, di mana kotak pilah tersebut terbagi menjadi General Waste – Plastic – Paper – Organic Waste. Perusahaan mengajak karyawannya untuk turut serta mendukung dan menjalankan konsep Ekonomi Sirkular dimulai dari lingkungan kerjanya.

Indonesia merupakan penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia yang dibuang ke laut. Berdasarkan data yang diperoleh dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS), sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton/tahun di mana sebanyak 3,2 juta ton merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut. Menurut sumber yang sama, kantong plastik yang terbuang ke lingkungan sebanyak 10 miliar lembar per tahun atau sebanyak 85.000 ton kantong plastik. [Sumber: Kompas]

Anusorn menambahkan, permasalahan pengolahan limbah plastik sangat penting bagi kita semua. Ini melibatkan masyarakat dunia dan Indonesia pada khususnya. Saat ini, SCG bersama para sektor swasta, akademisi, organisasi non-profit, juga komunitas bersama-sama menjalankan kegiatan IP2WM demi mewujudkan target pemerintah untuk mengurangi limbah melalui 3R (reduce-reuse-recycle) hingga 30% pada tahun 2025, sementara itu target pengurangan limbah plastik hingga sebesar 70% pada tahun yang sama.

“SCG secara aktif membuka kolaborasi bagi semua sektor untuk dapat mendukung program pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan global yang sangat mengkhawatirkan ini,” kata Anusorn.

Dalam mendapatkan beasiswa dari perusahaan, para pendaftar harus melalui berbagai tahapan termasuk pembuatan esai bertemakan “Passion for Better Circular Living” di mana para pendaftar diharapkan dapat membagikan kisahnya dalam menerapkan kehidupan sirkular di lingkungan keluarga, sekolah, ataupun komunitas dalam kesehariannya.

“Kami yakin penerapan konsep Ekonomi Sirkular dapat berlangsung di semua lapisan masyarakat. Tidak hanya para sektor industri dan pihak terkait, namun juga para siswa-siswi mulai dari usia dini untuk menyadari pentingnya konsep ini. Anak muda sebagai generasi penerus bangsa berperan penting untuk memastikan keberlangsungan Indonesia di masa depan,” tutup Anusorn.

LEAVE A REPLY