JKTOne.com – Film “Susuk: Kutukan Kecantikan”, bukan hanya sekadar film horor biasa, yang membawa pesan penting tentang masalah ketidakamanan yang dialami perempuan. Diperankan oleh Hana Malasan, Ersya Aurelia dan Jourdy Pranata, film “Susuk: Kutukan Kecantikan” mengangkat mitos tentang susuk, suatu cara memasukkan benda asing ke dalam tubuh seseorang secara mistik untuk mendapatkan suatu kelebihan. Susuk identik dengan ilmu gaib yang membuat penggunanya susah mati jika belum dicabut. “Susuk: Kutukan Kecantikan” mengeksplor mitos susuk lebih dalam dan disajikan dengan penuh teror yang dibalut fenomena ketidakamanan yang dialami perempuan.

“Ketika kita ngobrol bareng tim tentang susuk, ada hal yang mewakili perasaanku terutama banyak perempuan di luar sana merasa insecure dengan penampilannya. Sehingga untuk bisa tampil lebih baik, banyak orang menggunakan cara instan dengan memakai susuk. Fenomena ini yang menarik untuk kita angkat lewat Susuk: Kutukan Kecantikan, berikut dengan segala risiko yang akan menghadang kedepannya,” ungkap Novi Hanabi, produser tentang apa yang ingin disampaikan melalui filmnya.

Angga Dwimas Sasongko, produser eksekutif film “Susuk: Kutukan Kecantikan” sekaligus pendiri dan CEO Visinema Pictures, ikut menambahkan variasi mengenai ide cerita yang diangkat film ini. Menurutnya, film ini bukan hanya menghadirkan horor, tetapi menghadirkan juga freatment spesial yang membuat film ini berbeda dari film horor lainnya. “Film horor punya tempat yang istimewa di penonton Indonesia. Visinema melihat ini sebagai sesuatu yang perlu didukung. Hadirnya film ini ikut mendukung bertumbuhnya film horor. Namun lebih dari itu, film ini juga hadir sebagai sebuah fenomena yang dekat dengan kehidupan di sekitar kita. Film ini menghadirkan mitos yang banyak dipercaya di sekitar kita, cerita yang kuat dan ditambah dengan kualitasnya yang berbeda. Bukan cuma horor, tapi lengkap dengan teror dan sentuhan gore di dalamnya,” ungkap Angga Dwimas Sasongko.

Untuk melengkapi atmosfir horor, film “Susuk: Kutukan Kecantikan” mengambil lokasi syuting di Gunung Kidul, Yogyakarta. Tentunya dengan pemilhan kumpulan lokasi yang menyeramkan, seperti hutan, kuburan dan berbagai lokasi menyeramkan lainnya. Pemilihan lokasi ini tampak sempurna dengan akting para pemeran, yang sebelumnya telah melakukan pendalaman peran dan penelitian sesuai dengan peran masing-masing. Selain menyiapkan pendalaman peran dari sisi horor, dilakukan juga pendalaman peran yang berkaitan dengan dunia malam. Hal ini dilakukan, karena Laras, salah satu tokoh di film ini, dikisahkan memiliki kehidupan yang dekat dengan dunia malam. Hal ini membawakan Hana Malasan, aktris yang memerankan Laras melakukan penelitian ke tempat-tempat yang dekat dengan kehidupan Laras. Ia ingin memberikan persiapan yang maksimal untuk film ini, mengingat “Susuk: Kutukan Kecantikan” adalah film horor pertama yang dibintanginya.

“Untuk memerankan Laras, aku mencoba penelitian dan datang ke lokalisasi, berbicara dengan pelakor, hal ini aku lakukan agar aku bisa mengetahui dunia yang ada di sekitar mereka. Kemudian, tantangan juga bagaimana menjadi Laras yang mengalami transformasi menjadi sosok yang mengerikan” ujar Hana Malasan yang berperan sebagai Laras, tokoh utama fiim “Susuk: Kutukan Kecantikan” tentang persiapan dan tantangan karakternya. Selain Hana Malasan, ada Ersya Aurelia yang juga menjadi pemeran utama dalam film ini. Film “Susuk: Kutukan Kecantikan” menjadi momen kembalinya Ersya Aurelia ke layar lebar. “Pas aku mendengar cerita aku merasa tertantang buat kembali ke film, karakter dan cerita mirip dengan kisah hidup aku. Dan menurut aku di cerita ini ada banyak sisi aku yang belum aku keluarin di film-film sebelumnya,” ujar Ersya Aurelia yang berperan sebagai Ayu.

Dua pemeran perempuan ini akan membawakan pesan tentang ketidakamanan dengan cara yang berbeda, melalui film horor. Pesan itu disampaikan dengan tegas melalui arahan sutradara Ginanti Rona. “Sebagai sutradara sekaligus perempuan, saya merasa lebih percaya diri dan dekat untuk membawa pesan tentang perempuan ini melalui film. Kita punya budaya nonton film horor yang kuat, jadi aku mau bikin film yang selalu punya ciri khas tersendiri, dan aku mau bawa pesan ini sebagai ciri khas itu,” ungkap Ginanti Rona, sebagai sutradara film “Susuk: Kutukan Kecantikan”. Sebelum menyambangi bioskop secara reguler, film “Susuk: Kutukan Kecantikan” akan lebih dulu menyapa penonton di Special Screening pada Sabtu, 26 Agustus 2023 di CGV Cyber ​​Park Bekasi, Cinepolis Detos Depok, Tasik XXI, dan Ciplaz Lampung XXI, juga pada Minggu, 27 Agustus 2023 di Grage Mall Cirebon XXI, Sleman City Hall XXI, Cinepolis Malang Town Sguare, Rajawali Cinema Purwokerto. Film “Susuk: Kutukan Kecantikan” dibintangi oleh aktris pendatang berbakat Hana Malasan (Sebelumnya membintangi “22 Meni?, “Ben & Jody”). Ia akan beradu peran dengan Ersya Aurelia (“Killers”, “Enam Batang”) & Jourdy Pranata (“Kukira Kau Rumah”, “Pengabdi Setan 2”). Selain ketiganya, sederet pemeran berbakat lain akan mengisi pemeran film “Susuk: Kutukan Cantik”, seperti Muhammad Khan, Elang El Gibran, Izabel Jahja, Whani Dharmawan, dan MN Gomaruddin.

Film “Susuk Kutukan Kecantikan” mengangkat cerita tentang LARAS (Hana Malasan). Dia ingin berhenti dari pekerjaannya sebagai PSK dan memperbaiki hubungan dengan adiknya, AYU (Ersya Aurelia). Namun, sebuah kecelakaan membuat Laras ditolak oleh kematian dan terus terjebak dalam sakaratul maut Tubuh Laras terus hidup, namun badannya mulai membusuk seperti mayat. Ditemani oleh Arman (Jourdy Pranata), Ayu pun mencari berbagai cara untuk menyembuhkan Laras. Dengan mendatangi Damar (Whani Dharmawan) seorang kepala desa yang membantu Laras dan Ayu setelah orang tua mereka meninggal, Ustad Rahmat (MN Gomaruddin), pemuka agama yang mengerti efek susuk yang terus memburuk, hingga meminta bantuan dari Prasetyo (Muhammad Khan), seorang dukun . Tapi ternyata susuk di tubuh Laras bukanlah susuk biasa tubuh Laras semakin membusuk dan menciptakan teror bagi Ayu, Arman, dan bahkan Warga Desa.

LEAVE A REPLY