JKTOne.com — Hari ketiga sekaligus hari penutupan Iron-Steel Summit & Exhibition Indonesia atau ISSEI 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC) menampilkan antusiasme yang tidak surut dari peserta dan pengunjung. Gelaran yang berlangsung sejak 21 Mei ini berhasil menjadi magnet industri baja nasional dan kawasan ASEAN, serta membuka ruang kolaborasi lintas sektor.
Lalu Lintas Kunjungan Tetap Padat di Hari Terakhir
Meskipun menjadi hari terakhir, lalu lintas pengunjung tetap padat sejak pagi. Para profesional, mahasiswa, hingga delegasi asing dari 30 negara masih terlihat aktif mengunjungi berbagai booth pameran, mengejar momen terakhir untuk membangun jejaring, bertukar teknologi, dan menandatangani kerja sama.
Stan-stan besar seperti milik Krakatau Steel Group, Gunung Raja Paksi, hingga perusahaan baja internasional dari Jepang, Korea Selatan, dan Eropa masih ramai dikunjungi. Antusiasme ini menjadi indikator kuat bahwa sektor baja nasional tengah mengalami peningkatan kepercayaan dari berbagai pemangku kepentingan.
Booth Krakatau Steel Tetap Jadi Sorotan
Di antara puluhan booth, Krakatau Steel Group tetap menjadi pusat perhatian. Di hari terakhir ini, booth mereka yang menampilkan inovasi baja ramah lingkungan dan teknologi konstruksi modular tetap menyedot pengunjung.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berkesempatan mengunjungi booth Krakatau Steel dan memberikan apresiasi atas kontribusi perusahaan dalam mendukung penguatan industri baja ASEAN. Dalam keterangannya, Airlangga menyebut bahwa konsumsi baja nasional diperkirakan terus meningkat dari 18,3 juta ton pada 2024 menjadi 47 juta ton pada tahun 2035.
“Krakatau Steel adalah salah satu tulang punggung kita untuk industrialisasi ke depan. Penggunaan baja dalam konstruksi akan menjadi fondasi utama menuju Indonesia Emas,” ujar Airlangga.
Booth Krakatau Steel juga menjadi ajang deklarasi semangat transformasi perusahaan melalui prasasti pelat baja yang ditandatangani langsung oleh Menko Airlangga, simbol dari sinergi pemerintah dan BUMN dalam penguatan industri strategis.
Dialog Strategis dan Kolaborasi Lintas Negara
Selain pameran, ISSEI 2025 juga menyuguhkan sejumlah forum diskusi dan seminar tematik yang melibatkan pemangku kepentingan dari Indonesia, ASEAN, hingga mitra global. Penandatanganan Nota Kesepahaman ASEAN Iron & Steel Council oleh enam negara (Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam) menjadi bukti bahwa ISSEI tak sekadar pameran, tetapi juga forum strategis regional.
Dalam diskusi akhir yang digelar tertutup, para pelaku industri menyepakati perlunya dorongan konkret dari tiga kementerian utama, yaitu Kementerian Perindustrian, Kementerian Investasi, dan Kementerian PUPR, untuk bersama mempercepat kemajuan industri baja, sejalan dengan prioritas pembangunan nasional dan program Asta Cita pemerintahan Prabowo-Gibran.
Kesan Positif dari Peserta dan Pengunjung
Meski tidak semua booth sempat diwawancarai secara langsung, namun berdasarkan pantauan di lapangan dan pengamatan pengunjung, sebagian besar peserta memberikan respons positif terhadap kualitas penyelenggaraan ISSEI 2025. Banyak dari mereka mengapresiasi tata letak venue yang nyaman, aksesibilitas pengunjung, serta keberagaman konten dari masing-masing exhibitor.
Beberapa mahasiswa dari universitas teknik ternama mengaku terinspirasi dari inovasi teknologi baja yang ditampilkan, terutama dalam konteks pengembangan green steel dan konstruksi tahan gempa. Hal ini memperlihatkan efek berantai positif ISSEI dalam menjembatani generasi muda dengan industri masa depan.
Momentum Strategis untuk Akselerasi Industri Baja Nasional
Dengan berakhirnya ISSEI 2025, para pelaku industri meninggalkan JICC dengan semangat baru dan harapan besar. ISSEI bukan hanya ajang bertemu, tetapi forum transformasi bersama dalam membangun industri baja yang berdaya saing global, tangguh terhadap tantangan iklim, serta siap mendukung proyek strategis nasional – dari swasembada pangan hingga pembangunan infrastruktur.
Indonesia kini dihadapkan pada kebutuhan mendesak akan baja berkualitas tinggi, aman terhadap gempa, dan efisien secara ekonomi. Ajang ISSEI 2025 telah memberikan arahan dan peta jalan yang jelas bahwa masa depan industri baja adalah masa depan pembangunan Indonesia itu sendiri.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai ISSEI 2025, kunjungi www.isseindonesia.com dan ikuti akun Instagram resmi @ironsteelsummitexhibindo.