Pameran Indonesia International Furniture Expo resmi dibuka di JIExpo Kemayoran, Jakarta. (Foto : Dyandra)
Indonesia International Furniture Expo 2019 resmi digelar di JIExpo Kemayoran. (JKTOne.com/Lid)

JKTOne.com, Jakarta – Nilai ekspor industri mebel dan kerajinan Indonesia ditargetkan mencapai 3 miliar dolar AS pada tahun 2019. Para pelaku industri yang tergabung dalam Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) yakin target ini bisa terpenuhi. Pasalnya, pada kuartal ketiga 2018, nilai ekspor industri telah mencapai 2,5 miliar dolar AS. Hal ini diungkapkan Ketua Umum HIMKI, Soenoto dalam keterangan resminya di Jakarta.

Menurut Soenoto, sejak kali pertam diselenggarakan, Indonesia International Furniture Expo (IFEX) telah menjadi barometer perkembangan indsutri mebel dan kerajinan di Indonesia, dan telah menjadi rujukan para pemain industri di dunia.

Lebih jauh Soenorot menjelaskan, bahwa peningkatan ini juga terlihat dari jumlah peserta dan pengunjung yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Dimana pada tahun 2016 lalu, gelaran IFEX berhasil menarik sebanyak 9 ribu pengunjung, tahun 2017 mencapai 11 ribu pengunjung dan tahun lalu mencapai lebih dari 11 ribu pengunjung, baik dalam maupun luar negeri.

“Buyers luar negeri memberikan respon yang sangat positif terhadap IFEX, dan ini merupakan potensi yang harus dijaga. Karena itu, kami menghadirkan berbagai produk dan program unggulan lain untuk menunjukkan kualitas produk mebel dan kerajinan Indonesia,” tutur Soenoto.

Bicara soal teknologi digital, Soenoto mengaku sangat mutlak dalam berbagai industri, termasuk industri furnitur dan craft. “Pemanfaatan teknologi di industri ini tidak saja dilakukan di pabrik atau pusat kerajinan, tapi di tingkat manajemen untuk mempermudah interaksi antara produsen dan konsumen. Saya rasa pemanfaatan internet akan terus berkembang dan menjadi bagian penting dari pertumbuhan industri mebel dan kerajinan Indonesia,” tutupnya.

LEAVE A REPLY