JKTOne.com – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia menggelar Anugerah CEO SMK Tahun 2021 secara hybrid di Kompas TV, Jakarta, Senin (13/12/2021). Pada anugerah ini, 15 finalis didatangkan ke Jakarta dan sebanyak 7 kriteria penghargaan diberikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi), Wikan Sakarinto secara langsung.

Dirjen Wikan, pada sambutannya, mengungkapkan anugerah ditujukan guna mengapresiasi kerja keras sejumlah kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang telah berhasil menjalankan konsep kepemimpinan, manajerial, kewirausahaan, dan kecakapan digital.

“Tugas kepala SMK sangat kompleks karena harus mampu menjadi CEO. Dia harus bertanggung jawab menyalurkan lulusan lewat link and match, menguasai teaching factory, harus memasarkan produknya, maka harus bisa juga jadi marketer. Maka, para kepala sekolah layak kita berikan apresiasi, karena memang kepala SMK harus bertindak sebagai CEO,” kata Wikan pada sambutannya.

Ditambahkan Dirjen Wikan, dirinya yakin bahwa seluruh insan vokasi harus mampu menggali dan memahami profil SMK seperti apa yang ingin ditampilkan. “Persepsi sebagian masyarakat Indonesia tentang SMK harus kita rekonstruksi,” ucapnya.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Ditjen Diksi, Saryadi, mengatakan, anugerah CEO SMK diharapkan dapat meningkatkan motivasi Kepala SMK dalam memajukan pendidikan vokasi serta mampu memberi efek imbas kepada Kepala SMK lainnya untuk berprestasi dan berkinerja lebih baik.

Terdapat tujuh kategori penghargaan yang diberikan, yaitu: CEO Terbaik SMK, Kinerja Unggul, Kewirausahaan Terbaik, Jejaring Kemitraan Terbaik, Tim Kerja Terbaik, Cakap Digital, dan CEO SMK Terfavorit. Predikat CEO SMK Terbaik jatuh kepada Wiwik Indriyani dari SMK Negeri 6 Yogyakarta. Predikat Kinerja Unggul berhasil diperoleh Indra Wahyu Suliswanto dari SMK Krian 2 Sidoarjo yang juga menyabet predikat dengan kategori Cakap Digital.

Kategori Pembangun Kewirausahaan Terbaik diraih Farida Fahmalatif dari SMK Negeri Pringapus sebagai Pembangun Kewirausahaan Terbaik, Hari Mulyono dari SMKN 2 Malang dengan Kategori Pembangun Jejaring Kemitraan Terbaik dan Nining Faridah dengan kategori pembangun Tim Kerja Terbaik. Sementara itu, Predikat SMK Terfavorit Dewan Juri diraih Kepala SMK Negeri 2 Ketapang Kalbar, Erini.

Para finalis mendapatkan apresiasi juga berupa uang pembinaan dan juga satu buah laptop bagi pemenang kategori.

Proses seleksi digelar lewat tahapan oleh perguruan tinggi dengan melibatkan pihak dunia Dunia Usaha dan Dunia Industri sebagai juri di tahap terakhir. Pertama, adalah seleksi penilaian portofolio selama peserta mengikuti pelatihan oleh Ditjen Diksi. Seleksi kedua adalah penilaian berdasarkan indikator acuan yaitu kewirausahaan, jejaring kemitraan industri, dan tim kerja. Seleksi terakhir merupakan penilaian implementasi proyek pengembangan SMK yang dinilai langsung oleh juri yang berasal dari kalangan pimpinan/CEO (DUDI).

Saryadi menyampaikan bahwa Peserta Anugerah CEO SMK merupakan peserta program yang telah dilaksanakan Ditjen Diksi, yaitu Peserta Program Peningkatan Kapabilitas Manajerial Berbasis Industri 2020 yang digelar Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Universitas Brawijaya, Universitas Prasetiya Mulya, dan Universitas Bina Nusantara; Peserta Program Peningkatan Kompetensi Kepemimpinan dan Kewirausahaan bagi Kepala SMK (Mini MBA) 2020 yang dilaksanakan oleh Universitas Indonesia; dan Peserta program SMK Cakap Digital dari SMK pelaksana Program SMK Pusat Keunggulan 2021.

Ditambahkan Saryadi, proses seleksi peserta hingga ke tahap final digelar perguruan tinggi pelaksana Program Peningkatan Kapabilitas Manajerial Berbasis Industri, Dyandra Academy, dan melibatkan para CEO dari Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), dan sejumlah perguruan tinggi.

Chief Marketing Officer Kompas-Gramedia Media dan Chairman of Indonesian Digital Association (IDA), Dian Gemiano, turut hadir pada anugerah ini dan berbagi sekilas tentang pemasaran. Diceritakan Gemi, dirinya merupakan lulusan SMK. “Dulu saya sekolah di STM Kimia, sekarang SMK 7 Bandung. Ini satu-satunya di Jawa Barat dan masuknya susah. Saya ambil kimia tekstil,” tuturnya.

Wikan meyakini, pendidikan vokasi harus terus menggerakkan pembelajaran berbasis proyek (project based learning), untuk menjadikan para siswa punya keterampilan vokasi yang mahir sekaligus siap menjawab tantangan masa depan.

“Maka dari itu, kepala SMK juga harus punya kompleksitas dan adrenalin, harus suka tantangan. Kepala SMK, untuk maju ke depan jangan menunggu dituntut,” tutupnya.

LEAVE A REPLY