JKTOne.com Penciptaan wirausaha muda atau milenial inovatif menjadi sangat penting karena membantu menurunkan jumlah pengangguran dan meningkatkan perekonomian. Tidak sedikit pengusaha muda yang berhasil mencapai kejayaan saat usia masih remaja, bahkan saat masih di sekolah dasar. Salah satunya Almeyda Nayara atau yang lebih dikenal dengan Naya Slime yang memulai bisnis di usia 9 tahun hingga saat ini sudah mencapai omzet puluhan juta setiap bulannya. Dalam webinar bertajuk The Importance of Entrepreneurship Skill for Kids tersebut, Naya mengutarakan bahwa awal mula terinspirasi menjalankan bisnis karena adanya program Entrepreneur Day di sekolah.

“Dengan adanya Entrepreneur Day. saya menyadari bahwa berwirausaha berarti melihat adanya kesempatan baru. Di saat teman-teman lain menjual makanan, alat tulis, saya mencoba untuk menjual pilihan produk berbeda dari yang lain. Pada akhirnya saya memilih produk mainan slime. Ternyata produk ini mendapat respon positif dari teman-teman,” ungkapnya.

Dalam berwirausaha, Naya menegaskan selain memerlukan kreativitas, inovasi dan integritas, perlu untuk belajar mengelola keuangan. Naya membagikan tips dalam mengelola keuangan bisnisnya.“Saya menerapkan cara yang disebut 4 post. Misalnya. dari keuntungan 100Yakan saya bagi untuk membayar listrik dan karyawan. Setelah itu, sisanya akan saya bagi ke empat post biaya, 25” untuk tabungan masa depan, 2546 untuk charity, 25” untuk beli bahan baku, kemudian 25”6 untuk biaya tak terduga lainnya.”

Tidak selalu berjalan mulus, Naya juga pemah mendapatkan pengalaman kurang menyenangkan, terutama di era pandemi. Menghadapi tantangan ini, Naya harus menutup tiga Offline store dan mengurangi pegawai. Namun hal ini tidak membuat Naya putus asa.“Saya menjadikan keadaan saat ini sebagai perjalanan dan pelajaran dalarn menjalankan bisnis. Tidak hanya itu, keadaan ini membuat saya belajar lebih banyak, seperti menmngkatkan kualitas produk dan membuat inovasi baru dari produk. Jadi saya bukannya menyerah, tetapi mencari jalan keluar dan keadaan ini, sehingga tetap bisa bertahan dan bangkit lagi,” ungkapnya.

Naya juga membagikan tips dan trik memulai sebuah usaha, “Untuk memulai sebuah usaha kita tidak boleh takut untuk mencoba dan memulai. Kita bisa memulai dengan mencari peluang atau kesempatan, kemudian harus yakin dan percaya diri mengenai keunggulan produk yang kita punya.”

“Sampoerna Academy juga memiliki kegiatan berwirausaha yang disebut sebagai Busmess Week. Kegiatan ini dilakukan agar siswa mampu untuk menganalisa dan berpikir inovatif melihat kesempatan berwirausaha. Kompetensi siswa diasah untuk memiliki integritas, pikiran terbuka. inovasi, bahkan siswa menjadi mampu untuk bekerjasama (teamwork) sejak dini. Hal ini sesuai dengan nilai-nilai Integnty, Growth Mindset. Nobility, Innovation, Teamwork, dan Excellence (IGNITE) yang diterapkan oleh Sampoerna Academy ke seluruh murid,” tutup Maharsi Palupining Rini, National Principal of Sampoerna Academy Surabaya.

 

LEAVE A REPLY