JKTOne.com – Merayakan Hari Ulang Tahun ke-50, PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) dan Gunung Steel Group mengelar selebrasi perubahan logo baru yang dilaksanakan di Hotel Holiday In, Cikarang Barat, Bekasi, jawa Barat, Selasa (20/10/2020). Perubahan logo ini sebagai semangat yang turun temurun yang terus diwariskan oleh para founders untuk terus berinovasi di industri baja.
Semangat inovasi untuk terus berkarya kemudian mendorong para founders untuk melakukan observasi, mencari ilmu dan turut berpartisipasi dalam kegiatan industri besi baja dunia. Di 1971, nama PT Gunung Garuda dan Indonesia perlahan mulai diperhitungkan perannya karena ikut berpartisipasi dalam pembentukan IISIA (The Indonesian Iron and Steel Industry Association) dan SEAISI (The South East Asian Iron and Steel Institute).
Dengan tekad dan ketekunan tinggi, para founders terus meningkatkan kapasitas produksi dan berinovasi membuat produk yang lebih beragam demi memenuhi berbagai kebutuhan baja yang semakin tinggi di era pembangunan dan perbaikan infrastruktur Indonesia.
Pada 1997, mereka kemudian membangun EAF berkapasitas 190 ton untuk memenuhi kebutuhan Steel Plate dan Hot Rolled Coil. Di 2014, keberlanjutan inovasi dan semangat membangun negeri ditunjukkan dengan tersedianya fasilitas Steel Melting Shop 2 (SMS2) yang didirikan untuk memproduksi Slab yang merupakan bahan pembuatan Steel Plate dengan inovasi Blast Furnace yang masih dikembangkan sampai saat ini.
Baru di tahun 1990 lahirlah PT Gunung Naga Mas yang memproduksi Lembaran Baja yang terdiri dari Pelat dan Gulungan Baja hingga akhirnya di 1991 berganti nama menjadi GGRP.
Sejak itu nama GGRP berkibar di industri pipa besi baja. Dengan keunggulan fasilitas normalizing dan ultrasonic test yang diresmikan di 2011, produk GGRP semakin diakui dunia. Pada September 2019, koorporasi melakukan langkah penting yakni dengan membuka Public Offering (IPO) kepada masyarakat luas.
Diketahui, napak tilas keberhasilan GGRP mengukir prestasi bermula dari ambisi dari Djamaluddin Tanoto, Kamaruddin dan Margareth Leroy. Ketiganya sepakat untuk menyatukan visi dan memulai langkah pertama mereka, mewujudkan mimpi dengan membangun sebuah pengolahan pabrik pipa besi dan baja di Kota Medan, Sumatera Utara, dengan nama PT Gunung Gahapi.
Bermodalkan kecanggihan mesin Electric Arc Furnace (EAF) berkapasitas 5 Ton, perlahan pabrik kecil yang mereka miliki menyumbang kuantitas produsi pipa besi nasional meningkat pesat menjadi 500 Ton. Langkah demi langkah terus diambil dengan penuh ketekunan dan perhitungan, hingga mereka membulatkan tekad untuk berani berekspansi ke Pulau Jawa dengan mendirikan pabrik PT Gunung Garuda di daerah Cikarang Barat pada 1986.
Bersamaan dengan transisi kepemimpinan kepada generasi baru, GGRP turut bertransisi dari manajemen keluarga menjadi manajemen yang lebih professional dan perubahan logo yang mendorong perseroan untuk terus maju. Dengan berbekal penguatan prinsip good governance, volume produksi terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Abednedju Giovano Warani Sangkaeng selaku President Director GRP mengatakan, setelah sebelumnya generasi pertama membangun dan membesarkan GGRP, kini tiba saatnya mempercayakan kemudi pada generasi berikutnya.
“Generasi yang telah ditempa dengan pengalaman dari keterlibatan sejak dini, generasi yang memegang harapan besar para pendiri untuk berinovasi dan memenuhi tuntutan zaman dengan tetap memperhatikan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat Indonesia,” katanya.
Senada dengan Abednedju, Tony Taniwan selaku Presiden Komisaris GGRP, percaya bahwa inovasi dan transformasi merupakan salah satu cara untuk menciptakan kembali gairah bisnis dan membangun kebaikan yang lebih besar bagi industri baja di Indonesia.
“Perubahan logo di tengah selebrasi 50 tahun berdiri, adalah bentuk rasa emosi dan optimisme. Sementara warna merah dan putih mewakili keinginan kami untuk berkancah mewakili nama Indonesia di pasar dunia dan terus berkontribusi dalam membangun negeri,” tuturnya.
Saat ini GRP memiliki pabrik dan fasilitas pendukung seluas 200 hektar lebih di Cikarang, Bekasi. Perusahaan yang mempekerjakan 5.000 lebih karyawan ini mempunyai kapasitas produksi sebesar 2,8 juta ton baja per tahun, atau sekitar 12 persen dari kapasitas produksi baja nasional. Selain untuk memenuhi pasar domestik, produksi baja GGRP kini diekspor ke sejumlah negara seperti Kanada, Australia, New Zealand dan beberapa negara di Asia, Timur Tengah dan Eropa.