Pameran International Indonesia Property Expo 2019 digelar selama sembilan hari, mulai 21 hingga 29 September 2019. (JKTOne/Lid)

JKTOne.com – Sebanyak 200 pengembang dengan 1.000 proyek properti berpartisipasi dalam pameran International Indonesia Property Expo (IIPEX) 2019. Bahkan gelaran ini dioptimiskan mampu menyedot nilai transaksi sebesar Rp 1 triliun.

Demikian diungkapkan Ketua DPP Realestat Indonesia (REI), Soelaeman Soemawinata dalam sambutannya disela-sela pembukaan IIPEX 2019 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (25/9/2019).

“Paling tinggi transaksinya kami prediksi dari pameran di Jakarta senilai Rp 830 miliar, selanjutnya di Surabaya sebagai kota bisnis terbesar setelah Ibukota target transaksinya minimal Rp 70 miliar. Untuk dua kota lainnya seperti Bali dan Medan sebesar Rp 50 miliar,” ungkap Soelaeman.

Optimisme yang dijunjung REI didasari prinsip bahwa pasar properti di Indonesia masih ada dan akan selalu ada. Kendati sempat terjadi pelemahan dalam beberapa kurun waktu terakhir, tetap saja kebutuhan manusia untuk memiliki properti sebagai sarana tempat tinggal maupun investasi belum tergantikan.

“Oleh karenanya, IIPEX 2019 kami yakini mampu membawa efek ice breaking, tidak hanya bagi konsumen tetapi juga bagi para pengembang untuk menjadi subyek, pionir, dan proaktif dalam menjemput kebangkitkan ekonomi dan property market,” katanya.

Sementara Country Manager Rumah.com, Marine Novita mengaku bahwa property Index Q2 2019, tren harga properti residensial menunjukkan kenaikan baik secara kuartalan maupun tahunan. Laju kenaikan harga properti masih belum terhenti sejak pemulihan pada pertengahan tahun lalu.

“Index menunjukkan harga properti pada Q2 2019 berada pada titik 112,0 atau naik 2,17% secara kuartalan (quarter-on-quarter/q-o-q). Kenaikan ini lebih baik jika dibandingkan dengan kenaikan pada kuartal sebelumnya yang hanya 0,8%,” jelasnya.

LEAVE A REPLY