JKTOne.com – Gelaran World of Coffee atau WOC Jakarta 2025 resmi dibuka dengan meriah pada 15 Mei 2025, pukul 09.30 WIB di selasar Main Lobby, Jakarta International Convention Center (JICC), menghadirkan energi dan inovasi baru dalam industri kopi global.
Salah satu sorotan utama adalah kompetisi bergengsi World Brewers Cup, yang mempertemukan 50 juara nasional dari berbagai negara, serta partisipasi puluhan petani kopi lokal Indonesia yang menunjukkan inovasi dan kualitas terbaiknya. Dari racikan kopi spesial hingga teknologi penyeduhan terbaru, panggung ini menjadi arena unjuk gigi kreativitas, presisi, dan passion para pejuang kopi dunia.
Kompetisi World Brewers Cup 2025: Ajang Bergengsi Para Juara
World Brewers Cup 2025 diikuti oleh 50 peserta dari berbagai negara, termasuk Prancis, Swedia, Guatemala, Tiongkok, Kolombia, Italia, Singapura, Indonesia, Canada, Amerika Serikat, dan lain-lain. Kompetisi ini menampilkan dua babak utama: compulsory service dan open service, di mana para peserta menunjukkan keahlian mereka dalam menyeduh kopi secara manual dengan presisi tinggi.
Salah satu peserta, Thomas Phillips dari Perancis, berbagi tentang pendekatannya dalam kompetisi:
“Saya menggunakan metode pour-over dengan filter khusus untuk menonjolkan karakter floral dari biji kopi Ethiopia yang saya pilih. Fokus saya adalah pada konsistensi dan kebersihan rasa.”
Juri dalam World Brewers Cup 2025
Para juri yang menilai kompetisi ini berasal dari berbagai negara dan memiliki sertifikasi dari World Coffee Championships, memastikan penilaian yang objektif dan profesional.
Juri terdiri dari: 3–4 Juri Sensorik yang menilai rasa dan kualitas penyeduhan, 1 Juri Teknis yang menilai aspek teknis seperti kebersihan, waktu seduh, konsistensi, dan lain-lain, 1 Head Judge yang mengawasi keseluruhan proses penjurian dan memastikan standar kepatuhan.
Setiap aspek memiliki bobot skor tertentu berdasarkan Brewers Cup Scoresheet resmi dari SCA (Specialty Coffee Association). Penilaian sangat menekankan keahlian menyeduh, konsistensi, presentasi, dan pengalaman rasa yang menyeluruh.
Kriteria penilaian dalam kompetisi World Brewers Cup (WBrC) 2025 yang merupakan bagian dari World Coffee Championships (WCC) ditetapkan secara resmi oleh SCA. Penilaian ini dilakukan oleh panel juri profesional bersertifikat dan mencakup dua babak utama: Compulsory Service dan Open Service.
Pada babak Compulsory Service, peserta menggunakan kopi yang telah disediakan oleh panitia, tanpa mengetahui informasi detail tentang asal dan karakter kopinya. Fokusnya adalah: Kemampuan Adaptasi, Konsistensi, Sensory Quality (Kualitas Sensorik yang meliputi Flavor – rasa dan aftertaste, Aroma, Acidity – keasaman, Body – tekstur mulut, Balance – keselarasan unsur rasa), Clean Cup: Tidak ada rasa atau aroma yang asing atau tidak diinginkan, Overall Experience: Kesan keseluruhan terhadap seduhan yang diberikan. Nilai diberikan oleh juri sensorik, berdasarkan blind tasting tanpa mengetahui siapa pesertanya.
Pada Babak Open Service, peserta menyeduh kopi pilihan sendiri dan melakukan presentasi kepada juri. Fokus penilaiannya meliputi: Performance & Presentation, Brew Technique, Kualitas Sensorik Kopi, Flavor clarity (kejernihan rasa), Sweetness-Acidity-Body, Balance Aftertaste dan aroma, serta Kemampuan menjelaskan karakter kopi yang disajikan dan kecocokannya dengan metode seduh yang dipilih, Service and Presentation Table.
Petani dan Produk Lokal yang Mencuri Perhatian
Selain kompetisi, WOC Jakarta 2025 juga menjadi ajang bagi 35-40 petani kopi Indonesia untuk memamerkan produk unggulan mereka. Dari Aceh hingga Papua, berbagai varietas kopi dengan karakteristik unik diperkenalkan kepada pengunjung internasional.
Salah satu petani dari Toraja, Sulawesi Selatan, menampilkan kopi dengan proses fermentasi inovatif yang menghasilkan cita rasa buah-buahan tropis yang kompleks. Inovasi-inovasi seperti ini menunjukkan potensi besar kopi Indonesia di pasar global.
Teknologi & Inovasi dalam Industri Kopi
Perusahaan-perusahaan penyedia peralatan kopi juga turut ambil bagian dalam pameran ini. Salah satunya adalah authorized distributor peralatan kopi, yaitu PT. Sukanda Djaya (Diamond), yang memperkenalkan berbagai peralatan penyeduhan kopi terbaru. Meliawati Djap, Senior Technical Sales Manager, menjelaskan:
“Dari Divisi Equipment, kami menghadirkan alat-alat penyeduhan kopi manual dan mesin espresso terbaru yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan konsistensi dalam penyeduhan, sesuai dengan kebutuhan kafe dan barista professional. Inovasi teknologi ini diharapkan dapat mendukung perkembangan industri kopi di Indonesia dan meningkatkan kualitas penyajian kopi di berbagai lini bisnis”.
“Adapun dari Divisi F&B Diamond, menyajikan F&B asli Indonesia sebagai flavour dan mix ingredients kopi dengan berbagai varian rasa, seperti: Matcha, Mangga, Gula Aren, Bubble Gum, Susu Fresh Milk Diamond, dan lain-lain”.
Tampak jelas bahwa World of Coffee Jakarta 2025 yang berlangsung hingga 17 Mei 2025 di JICC bukan hanya sekadar pameran, tetapi juga perayaan atas dedikasi, inovasi, dan kolaborasi dalam dunia kopi. Dari kompetisi tingkat dunia hingga partisipasi petani lokal, acara ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki peran penting dalam industri kopi global. Semangat dan antusiasme para peserta serta pengunjung menjadi bukti bahwa masa depan kopi Indonesia sangat cerah dan penuh potensi.