JKTOne.com, Jakarta – Mendulang kesuksesan upaya Soft Diplomacy pada COP 19 – COP 24 Katowice, Polandia, kembali menyelenggarakan Pavillion Indonesia COP 25 UNFCCC/Konvensi Kerangka Kerja Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa di Santiago, Chille.

Gelaran ini dilaksanakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI dengan mengandeng Cendekia Synergy & Indonesia Climate Change Stakeholders pada 2 -13 Desember 2019.

Upaya pengendalian perubahan iklim dalam kerangka operasionalisasi dan pencapaian target Paris Agreement. Karena itu, sangat memerlukan peran aktif dari pemerintah dan non pemerintah seperti pelaku bisnis, media, pemuda NGO dan IGO yang pada akhirnya akan turut serta secara langsung untuk tercatat sebagai bagian dari sejarah aksi nyata saat ini dari Indonesia kepada dunia.

Tujuan Pavilion Indonesia adalah menyuarakan aksi nyata Indonesia bersama dengan dunia internasional dalam rangka mencegah kenaikan suhu global dibawah 20C. Kemudian berbagi informasi mengenai program dan aksi pengendalian perubahan iklim dari para pihak di Indonesia secara konstruktif dan integrative, dan membuka kesempatan bagi kelompok bisnis Indonesia, baik individu maupun korporasi, untuk mempromosikan berbagai produk dan program terkait dengan perubahan iklim/pembangunan rendah emisi dengan pola pendekatan baru pencegahan pemanasan global.

“Akan ada pameran, showcase, visualisasi tematik Indonesia menuju 2030, seminar, workshop, talkshow dengan 35 sesi yang terdiri dari 5 mater high level yang akan diisi oleh para menteri dan tokoh nasional, serta 21 mater regular yang diisi oleh 18 dari pemateri Indonesia dan 3 pemateri dari negara sahabat dan 9 kontributor,” ungkap Kepala Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup yang  sekaligus penanggung Jawab Paviliun Indonesia COP 25 UNFCCC, Agus Justianto, M.Sc.

Berharap dapat membangun kepercayaan yang lebih besar dan untuk memperkuat kerjasama internasional pada salah satu tantangan terbesar di zaman ini, dimana terjadi transisi ke dunia yang rendah emisi dan tahan iklim.

LEAVE A REPLY