JKTOne.com – Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi membentuk Bursa Kerja Khusus (BKK) menjadi lembaga yang berperan mengoptimalkan penyaluran tamatan SMK dan sumber informasi untuk pencari kerja.

Seperti SMKN 3 Yogyakarta atau “SKAGATA”, mempunyai BKK sebagai unit penyalur tenaga kerja yang bonafit dan terpercaya di lingkungan SMK di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Bergerak menyalurkan lulusan SMKN 3 Yogyakarta dan lulusan SMK/SMU Negeri/swasta dari DIY/Luar DIY pada umumnya, para lulusan mendapatkan pekerjaan di berbagai perusahaan antara lain: PT Balai Yasa-BUMN (Yogyakarta), PT Cipta Piranti Teknik (Jakarta), PT Bumi Cikarang Steel (Cikarang), PT Banshue Manufacture (Bekasi), dan lain-lain.

“Lulusan SMKN 3 Yogyakarta pada tahun 2020, terserap 63 persen ke industri, 7 persen menjadi wirausaha dan 10 persen melanjutkan pendidikan. Hal ini menunjukkan, bahwa dengan adanya BKK dapat membantu para lulusan SMK untuk mendapatkan pekerjaan di dunia usaha/industri sesuai dengan bidang kompetensi yang ditekuni,” ujar B. Sari selaku Kepala Sekolah SMKN 3 Yogyakarta.

SKAGATA mempunyai 8 kompetensi keahlian di antaranya: Bisnis Konstruksi dan Properti, Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan, Teknik Instalasi Tenaga Listrik, Teknik Pemesinan, Teknik Kendaraan Ringan, Teknik Audio Video, Teknik Komputer Jaringan, dan Multimedia.

Selain memiliki kolaborasi dengan dunia usaha dan dunia industri, dalam kurun waktu 1 tahun terakhir, SKAGATA juga merupakan sekolah yang memiliki beberapa prestasi. Seperti siswa-siswi yang berprestasi menjadi juara 2 Robotic tingkat Provinsi, juara 2 Wall and Floor Tiling tingkat Provinsi, dan juara 3 Cloud Computing Club Competition DIY. Kategori guru pun tidak kalah berprestasi, menjadi juara 1 Favorit Anugerah Pena IGI tingkat Nasional, juara 2 Inovasi Pembelajaran tingkat Kota, dan juara 3 MTQ tingkat Kota.

Selanjutnya di wilayah Jawa Tengah, SMKN 7 Surakarta juga merasakan manfaat dari program BKK, SMKN 7 Surakarta mencatatkan lulusan pada tahun 2020 terserap sebanyak 40 persen ke industri, 30 persen wirausaha, dan 30 persen melanjutkan pendidikan. Sekolah yang terletak di Kerten Laweyan Surakarta ini, mempunyai 6 (enam) kompetensi keahlian di antaranya: Pekerjaan Sosial, Kuliner, Perhotelan, Usaha Layanan Wisata (ULW), Broadcasting dan Perfilman (BCF), dan Desain Komunikasi Visual (DKV).

Kompetensi keahlian pekerjaan sosial menjadi jurusan yang dipilih untuk program sekolah pusat keunggulan. Untuk mendukung program SMK Pusat Keunggulan tentu jurusan tersebut memiliki beberapa sarana dan prasarana mendukung seperti terdapat sarana care service/caregiver yang berfungsi sebagai pendampingan balita, lansia, disabilitas, dan korban penyalahgunaan NAPZA.

SMKN 7 Surakarta juga telah bekerjasama dengan IDUKA yang bergerak di bidang bisnis care service/caregiver dengan program kerjasama di antaranya magang siswa, guru tamu dari IDUKA, penyusunan bahan ajar, sinkronisasi kurikulum hingga sertifikasi siswa oleh IDUKA.

“Kami berharap dengan adanya berbagai fasilitas mulai dari sarana care service/caregiver hingga lembaga BKK, dapat menjadikan para siswa sebagai calon sumber daya manusia yang berkompeten sehingga siap untuk bekerja ke dunia usaha dan industri,” ucap Bangkit Budiarto selaku Kepala Sekolah SMKN 7 Surakarta.

SMKN 3 Yogyakarta dan SMKN 7 Surakarta merupakan peserta program SMK Cakap Digital yang telah diselenggarakan pada akhir tahun 2021 lalu. Program tersebut sebagai inisiasi Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia bekerja sama dengan Dyandra Academy (PT Dyandra Promosindo) dalam rangka meningkatkan kualitas dan Kompetensi Digital Marketing pendidik dan tenaga kependidikan vokasi di Indonesia.

“Dengan pembekalan Kompetensi Digital Marketing yang baik, dapat membantu SMK untuk meningkatkan kualitas penyediaan informasi publik dan pemanfaatan teknologi digital untuk publikasi, promosi, dan mendukung manajemen organisasi berbasis teknologi informasi sekolah. Dalam hal ini, kami berharap akan terciptanya angkatan kerja yang berkompeten dan berdaya saing sehingga siap untuk terjun ke Dunia Usaha dan Dunia Industri,” ujar Rumpoko, Director Dyandra Academy.

LEAVE A REPLY