JKTOne.com – Road to Jakarta Film Week festival (JFW) 2022 ini dibuka dengan acara luring, yang merupakan hasil kolaborasi dengan SAE Indonesia. Bertema “Perspektif Film: Menonton Penonton” tersebut berlangsung pada 31 Juli 2022 di SAE Auditorium, Jakarta. Acara ini menghadirkan dua pembicara, yaitu Novi Hanabi, Program Manager JFW dan Anjas Artha Putra sebagai Sutradara dan Penulis Naskah, dengan Nada Bonang sebagai pemandu acara.

“Tahun ini JFW kembali hadir, dan sebagai rangkaian acara hadirlah Road to Jakarta Film Week ini. Hari ini sebagai pembuka, kami akan membahas tentang sudut pandang para pelaku industri film melihat karya mereka. Bahwa sebagai pelaku industri kita butuh memahami bagaimana sisi penonton menilai sebuah film,” ungkap Novi Hanabi, Program Manager JFW dan sebagai salah satu narasumber dalam Road to Jakarta Film Week yang berkolaborasi dengan SAE Indonesia.

Acara Road to Jakarta Film Week dilanjutkan dengan acara kedua, yang merupakan kolaborasi bersama dengan Lembaga Sensor Film (LSF). Acara ini berupa webinar dengan tema “Festival Film Sebagai Strategi Promosi Perfilman Nasional”. Berlangsung pada Kamis, 11 Agustus 2022 lalu, acara ini dihadiri oleh pembicara dan narasumber yang kompeten di bidangnya. Prof. Dr. H. Sjariefuddin Hasan, M.M., MBA, Wakil Ketua MPR RI/Anggota Komisi I DPR RI, turut hadir sebagai pembicara utama dalam acara ini. Rina Damayanti, Festival Director Jakarta Film Week juga turut hadir sebagai salah satu narasumber, yang juga ditemani oleh narasumber lainnya, di antaranya, Tri Widyastuti Setyaningsih, M.Sn, Ketua Subkomisi Penyensoran LSF RI, Cornelio Sunny sebagai aktor dan produser Film dan Edelin Sari Wangsa, S.Ds., M.Sn, dosen universitas Multimedia Nusantara.

Dalam acara tersebut, Rina Damayanti mengungkapkan tentang harapannya atas penyelenggaraan festival film di tahun ini bisa lebih baik dari tahun sebelumnya. “Di tahun kedua penyelenggaraan Jakarta Film Week ini, kami berharap semua bisa membaik, bisa menjadi momentum emerge atau munculnya kesempatan baru di industri film. Dengan kesempatan itu, maka akan sejalan dengan keinginan kita bersama, bahwa festival film dapat dijadikan strategi promosi perfilman nasional,” ungkap Rina Damayanti.

 

 

 

 

LEAVE A REPLY