JKTOne.comDimulai sejak 2018 lalu di SD YPK Waupnor, Samsung Smart Learning Class (SSLC) melebarkan sayapnya untuk memberikan pelatihan teknologi kepada lebih banyak masyarakat Biak.

Tercatat ada 3.700 masyarakat biak yang telah menerima pelatihan teknologi di SSLC yang terdiri dari anak-anak, orangtua, guru, komunitas, hingga aparat pemerintahan setempat.

“Kami menyadari bahwa pembangunan manusia berfokus pada 3 hal: kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. SSLC dan kehadiran teknologi di tengah masyarakat Biak, kami yakini dapat berperan bagi tercapainya 3 hal tersebut. Melalui pembangunan ekosistem berbasis pendidikan secara menyeluruh di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat, SSLC bukan hanya membantu mengoptimalkan aktifitas pembelajaran jarak jauh yang masih berlangsung saat ini, namun sekaligus memberikan kesempatan bagi masyarakat Papua meraih kehidupan yang lebih baik dengan meningkatkan pemahaman tentang teknologi”, ujar Ennita Pramono, Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia via email kepada redaksi JKTOne.com.

Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) Provinsi Papua, Christian Sohilait, S.T., M.Si. menambahkan, “Kami sangat berterimakasih dan mengapresiasi inisiatif dari Samsung. Seluruh fasilitas dan pembekalan yang ada, memberikan kemudahan serta optimisme kepada masyarakat Papua. Ke depannya kami berharap masyarakat dapat semakin menguasai teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dasar yang diimbangi dengan menumbuhkembangkan kompetensi, dan semakin banyak inisiatif serupa yang menyinergikan semua potensi serta memperluas keterlibatan publik dalam menumbuhkan dan mengembangkan pendidikan di Papua.”

Samsung menggandeng Wahana Visi Indonesia (WVI), dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Biak Numfor serta berkolaborasi dengan DPPAD Provinsi Papua, Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Provinsi Papua, dan dibantu 12 relawan pendidikan telah memberikan pelatihan kepada 136 guru dari 66 sekolah, SD hingga SMA pada akhir tahun 2020.

Berbagai materi yang diberikan antara lain: cara menginstal dan menggunakan Telegram, membuat akun Google, menggunakan Google Form dan Google Meet, serta Google Classroom.

Selain itu, pelatihan tentang pengoptimalan teknologi juga diberikan kepada para orangtua agar dapat mendampingi anak-anak mereka saat belajar di rumah, seperti cara menggunakan email dan search engine secara efektif bagi aparat pemerintahan dan komunitas setempat. Ruang dan fasilitas SSLC pun digunakan sebagai pusat belajar atau pelatihan bagi sekolah lain dan masyarakat.

“Membuat perubahan berkesinambungan pada kehidupan anak dan masyarakat tanpa kecuali merupakan misi bersama Samsung dan WVI. Semoga yang kami lakukan melalui program SSLC untuk membantu masyarakat Biak dalam memanfaatkan teknologi, dapat menjadi inspirasi bagi pemerintah daerah dan memperluas program ini di sekolah lainnya sehingga teknologi menjadi faktor pendukung untuk mempercepat dan memajukan pendidikan, serta mewujudkan kualitas hidup yang lebih baik,” tutup Mega Indrawati, Education Team Leader WVI.

LEAVE A REPLY