JKTOne.com – Malam sudah tak lagi melulu gelap gulita di Taroi, Teluk Bintuni, Papua Barat di pekan terkahir Juli 2023 ini.

Bp selaku operator proyek Tangguh LNG telah melakukan serah terima pembangkit listrik tenaga surya kepada pemerintah Distrik Taroi pada tanggal 22 Juli lalu.

Sebelumnya Bp mengumumkan program percontohan baru untuk membangun sistem pembangkit listrik off-grid di kabupaten Teluk Bintuni dan Fakfak, Papua Barat, Mei lalu.

[Listrik off-grid adalah adalah listrik bertenaga surya yang tidak terhubung ke jaringan PLN, karenanya diperlukan baterai sebagai tenaga penyimpanan].

[Perlu dihitung juga mengenai kekuatan baterainya supaya tetap mampu bekerja sepanjang tahun khususnya saat musim hujan].

Program percontohan Pembangkit Listrik Tenaga Surya ini memiliki kapasitas sebesar 25,8 KWP dan digunakan untuk melistriki beberapa fasilitas umum di Taroi Kabupaten Teluk Bintuni.

Beberapa fasilitas umum yang telah dipasang pembangkit tenaga surya dengan penerangan 24 jam diantaranya SMP Pera-Pera, SD Negeri Taroi, Musala Almutaqin, dan Masjid Babul Janah.

Kepala Distrik Taroi Bapak Donald R Kutanggas, S.STP menerima Pembangkit Listrik Tenaga Surya dari Tangguh LNG dan dalam sambutannya, beliau mengatakan:

“Mewakili seluruh masyarakat Taroi dan pemerintah Distrik Taroi mengucapkan terima kasih kepada Tangguh LNG yang telah berinisiatif merancang program yang luar biasa yaitu program penerangan di Distrik Taroi. Program Pembangkit Listrik Tenaga Surya bukanlah sesuatu yang baru dan sudah pernah dilakukan, namun jika dibandingkan dengan antara program yang sebelumnya dengan program tenaga surya Tangguh LNG yang dikembangkan saat ini, hal ini tidak sama karena program ini bagus sistemnya termasuk bagaimana melakukan pengawasan dan perawatan,” jelas Pak Donald R Kutanggas.

Dengan terpasangnya akses penerangan dengan menggunakan listrik tenaga surya diharapkan dapat menjawab kebutuhan utama dan mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat di kampung-kampung sekitar wilayah Tangguh LNG beroperasi.

Di samping itu, program percontohan Pembangkit Listrik Tenaga Surya ini dapat berkontribusi dalam program rendah karbon dan ramah terhadap lingkungan karena tidak menimbulkan polusi.

”Program ini juga melambangkan sebuah komunikasi yang baik yang dibangun bersama antara Tangguh LNG dan Pemerintah Distrik dan Pemerintah Kampung Taroi. Hari ini kita bisa melihat satu program baik yang dapat berjalan dan kita akan terus bekerjasama ke depannya, karena selain ini masih akan ada program-program lain yang sudah didiskusikan untuk dilakukan bersama untuk kesejahteraan masyarakat asli Taroi,” tambah Pak Donald.

Program percontohan proyek tenaga surya sejenis ini sedang dilakukan juga di Arguni, kabupaten Fakfak. Selain kedua program percontohan Pembangkit Listrik Tenaga Surya tersebut, Tangguh LNG juga terus mendukung PT PLN (Persero) untuk menerangi kampung-kampung sekitar operasi Tangguh.

Saat ini Tangguh LNG memasok gas ke PLN untuk membangkitkan listrik ke masyarakat Kampung Tanah Merah Baru dan Saengga, termasuk untuk kota Bintuni, dan sampai saat ini masih terus membangun komunikasi dengan PLN untuk bersama–sama mencari jalan keluar dalam rangka mengembangkan pelayanan listrik ke beberapa kampung lainnya dengan menggunakan pasokan gas dari Tangguh LNG.

Tangguh LNG merupakan suatu pengembangan dari enam lapangan gas terpadu yang terletak di wilayah Kontrak Kerja Sama (KKS) Wiriagar, Berau dan Muturi di Teluk Bintuni, Papua Barat.

Tangguh LNG dioperasikan oleh BP Berau Ltd (100% milik BP), dan telah berproduksi pada tahun 2009 yaitu empat tahun setelah memperoleh persetujuan dari Pemerintah.

Saat ini Tangguh LNG telah beroperasi sesuai kapasitasnya dan pengembangan sedang berlangsung untuk menambah satu kilang LNG baru (Train 3) di Tangguh.

LEAVE A REPLY