JKTOne.com, Jakarta – Karya terbaru dari penulis skenario Ant-Man (2015) dan Hot Fuzz (2007), Joe Cornish, kembali merilis film berjudul The Kid Who Would Be King di bioskop Indonesia pada 23 Januari 2019.
Film bergenre petualangan dan fantasi produksi terbaru 20th Century Fox ini diyakini akan menyihir penontonnya dari aksi luar biasa seorang anak laki-laki bernama Alex Elliot yang diperankan oleh Ashbourne Serkis bersama sahabatnya Bedders diperankan oleh Dean Chaumoo, yang sering menjadi korban bully dua seniornya, Lance (Tom Taylor) dan Kaye (Rhianna Dorris).
Penulis mencoba memadupadankan kisah mitos ataupun legenda/dongeng ke dunia modern melalui visualisasi era sihir yang terjadi pada zaman King Arthur, Inggris.
Alex yang hidupnya biasa-biasa tiba-tiba berubah setelah dengan sengaja menemukan pedang ajaib yang tertancap di batu, Excalibur, pedang legenda milik King Arthur. Alex menganggap bahwa pedang itu hanyalah hal yang biasa, sampai muncul seorang anak baru di sekolahnya bernama Mertin.
Ia mengaku bahwa dirinya merupakan perwujudan muda dari penyihir legendaris zaman King Arthur, Merlin (Patrick Stewart). Lalu, menjelaskan bahwa mereka (Alex, Bedders, Lance dan Key) terpilih untuk menghadapi penyihir jahat Morgana (Rebecca Ferguson) yang bangkit.
Kini, Alex harus mengajak kawan-kawannya menjadi satu pasukan ksatria, bersama dengan penyihir legendaris Merlin, untuk melawan sang penyihir jahat bernama Morgana dengan mengikuti petunjuk pada buku yang diberikan ayahnya. Masa depan manusia menjadi taruhannya, Alex pun harus menjadi seorang pemimpin hebat yang tak pernah ia impikan sebelumnya bersama teman-temannya, dengan bantuan Merlin tentunya.
Dengan penemuan pedang Excalibur yang tertancap di batu itu, Alex harus menyelamatkan dunia dari lepasnya Morgan, yang di kurung Raja Arthur selama berabad-abad. Morgan merupakan mahluk mitos yang diceritakan sebagai saudara tiri King Arthur. Morgan dengan sihirnya ingin menguasai dunia, dan menjadikan manusia budak budaknya.
Sebuah film dari heroik seorang anak, namun memiliki pesan yang luar biasa, sehingga sangat pantas untuk di tonton anak-anak. Serius tapi tidak menghilangkan kesan dan khasnya anak-anak. Unik dan akan menjadi ikonik di film ini adalah gerakan tangan saat Marlin melakukan sihir, begitu juga dengan gerak tubuhnya dan cara bicaranya.
Jadi jangan sampai terlewatkan untuk menikmati suguhan tontonan dari film tersebut untuk anak-anak Anda. Dan apakah Alex dan teman-temannya mampu mengalahkan Morgan. Saksikan ya….