Ilustrasi.

JKTOne.com, Jakarta – Berdasarkan riset yang diadakan oleh Kementerian Sosial RI tahun 2013 menemukan, Pneumonia merupakan penyebab kematian tertinggi ke 2 pada anak usia di bawah lima tahun, setelah diare.

Secara presentasi ada peningkatan penderita pada tahun 2007 sekitar 2,1%,  dan naik menjadi 2,7% pada 2013. Dengan penyebaran penderita terbesar berada di Nusa Tenggara Timur (NTT), 38,5%.

Melatarbelakangi hal tersebut, Yayasan Sayangi Tunas Cilik dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) menggelar acara bertajuk Pencegahan dan Pengobatan Pneumonia di Tjikini 5 Restaurant, Kamis (13/12/2018).

Dari sebuah penelitian menemukan anak yang mempunyai riwayat pneumonia biasanya mendapatkan lebih sedikit ASI eksklusif, sehingga pencegahan pneumonia lebih efektif dengan memberikan ASI eksklusif, kecukupan nutrisi, vitamin A, pemberian vaksin dan yang pasti menjaga kebersihan lingkungan, termasuk dari asap rokok.

Gejala Pneumonia pada balita bisa diliat dari gejala yang timbul seperti nafas yang cepat, batuk, sesak nafas, demam atau menggigil, nyeri dada ketika menarik nafas atau batuk, diare, detak jantung menjadi cepat.

Pengobatan pneumonia bertujuan menyembuhkan infeksi yang terjadi, serta mencegah komplikasi yang ditimbulkan. Pengobatan dilakukan sesuai dengan penyebab serta tingkat keparahannya. Selain obat, perlu juga beberapa upaya mandiri yang dilakukan dirumah, seperti banyak istirahat, memperbanyak minum, tidak melakukan kegiatan yang berlebihan.

Perawatan di rumah sakit diperlukan saat penderita lebih sering tidur dan lemas, sesak napas, memiliki kadar oksigen darah yang rendah, serta mengalami dehidrasi.

Sebenarnya, bila ditemukan lebih cepat maka pneumonia bisa disembuhkan secara total.

Diketahui, Pneumonia meruapakan penyakit infeksi yang disebabkan bakteri, virus atau pun jamur pada salah satu atau kedua jaringan paru-paru, dimana kantong udara pada paru (alveoli) yang semestinya terisi udara malah terisi cairan dan nanah.

Ini yang menyebabkan pasien mengalami sesak, batuk berdahak, demam, menggigil dan kesulitan nafas. Bekurangnya asupan oksigen ke otak yang disebabkan infeksi inilah yang membuat sel tubuh tidak bekerja seperti seharusnya, dan inilah yang bisa menyebabkan kematian pada penderitanya.

Sedangkan faktor penyebab Pneumonia sendiri adalah factor lingkungan fisik rumah, terutama kalau lingkungan ada penderita pneumonia. Karena pneumonia menular melalui udara. Kebiasaan atau perilaku merokok menyebabkan penumpukan lendir dan cairan di dalam paru-paru, sehingga menyebabkan paru-paru basah. Dan beberapa penyakit kronis yang juga menjadi penyebab timbulnya pneumonia adalah asma, diabetes, gagal jantung, cystic fibrosis, HIV dan AIDS.

Lebih baik mencegah daripada mengobati. Jadi jaga kesehatan Anda sedini mungkin.

 

LEAVE A REPLY