Pameran yang menampilkan berbagai peluang usaha dan konferensi di bidang waralaba ini akan berlangsung hingga Minggu 22 Juli 2018.

JKTOne.com, Jakarta – INDUSTRI Waralaba, salah satu kontributor dalam memperkuat perekonomian Indonesia, bahkan sebagai langkah strategis dalam meningkatkan daya saing bangsa ke pasar international. Hal inilah yang membuat Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) menggelar kembali pameran International Franchise, License & Business Concept Expo & Conference (IFRA) 2018 yang ke-16.

Uniknya, dengan beragam budaya Indonesia yang ada mampu menarik minat anak muda jaman now memiliki usaha warala tersebut. Seperti bidang kuliner misalnya, memiliki beragam pilihan kuliner mulai dari Mie Aceh, Rendang Padang, Pempek Palembang, Sate Betawi, Gudeg Jogja, Sup Konro Makassar, Ayam Betutu, Bali dan ratusan jenis kuliner lain di nusantara. Indonesia juga memiliki batik dan kain tenun, perawatan kesehatan tradisional, atau sanggar tari dan seni bela diri tradisional.

“Saya rasa ini peluang yang masih cukup bagus. Kalau Thailand bisa membawa Muay Thai ke Indonesia, kita juga seharusnya bisa membawa Tari Jaipong atau Saman atau Pencak Silat ke Thailand dan negara lain di Asia, bahkan dunia,” kata Ketua Umum AFI, Andrew Nugroho, Sabtu (21/7/2018).

Industri waralaba di Indonesia dari tahun ke tahun terus menunjukkan tren peningkatan. Di antara indikasi peningkatan industri waralaba adalah hadirnya lebih dari 200 jaringan waralaba di seluruh Indonesia. Penyebaran tersebut membuka peluang bisnis (business opportunity) di Indonesia yang dalam kurun waktu dua tahun terakhir mengalami peningkatan hingga 15 persen.

Para selebriti dalam negeri yang hadir meramaikan IFRA pada hari ini (21/7) antara lain Dewi Persik, Citra Kirana dan Ivan ‘Govinda’. Dari paparan para selebriti yang hadir dalam sesi talkshow tersebut dapat ditarik benang merah bahwa industri waralaba adalah aset investasi masa depan yang turut serta mendorong perekonomian nasional.

“Salah satu bentuk nyata kontribusi anak muda zaman now bagi bangsa adalah dengan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Semakin banyak anak-anak muda yang terlibat dalam industri waralaba semakin tinggi rasio pengusaha di Indonesia. Saya kira sudah saatnya pula anak muda sadar investasi masa depannya sendiri,” tuturnya.

LEAVE A REPLY