doc by Wignyo Rahadi

JKTOne.com, Jakarta – Ulos, kain tenun khas Sumatera Utara yang salalu hadir diberbagai acara adat suku Batak di Sumatera Utara. Sebagai kain yang diciptakan sebagai kain memiliki nilai-nilai budaya dan sarat akan makna dalam setiap ragam coraknya.

doc by Wignyo Rahadi

Wignyo Rahadi, disainer Indonesia yang konsisten mengembangkan teknik dan desain kain tenun khas Indonesia, melakukan pembinaan bagi pengrajin ulos sehingga menghasilkan tenun ulos yang tidak hanya bisa digunakan sebagai pelengkap upacara adat, tapi juga bisa dijadikan rangkaian koleksi busana ready to wear yang diminati masyarakat luas.

Dengan didukung penuh oleh Bank Indonesia, Wignyo Rahadi mengembangkan dan kemudian memamerkan rancangannya yang diberi judul “Sahala,” menggunakan ulos hasil pengrajin ulos yang telah menjadi binaannya, pada acara Pagelaran Karya Kreatif Kain Tenun Tapanuli yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Sibolga pada tanggal 31 Agustus 2019 bertempat di Rooftop Terminal Pelabuhan Laut Sibolga, Sumatera Utara.

Doc by Wignyo Rahadi

 “Melalui Pagelaran Karya Kreatif Tenun Tapanuli yang menampilkan keindahan kain Ulos dalam bentuk busana siap pakai (ready to wear) diharapkan dapat turut mendorong sentra kain Ulos sebagai industri fashion. Dengan mengangkat kultur tradisi dan sentuhan modern sehingga memiliki daya pakai lebih tinggi, kain ulos dapat terus dilestarikan lintas zaman dan generasi, dan dapat diperkenalkan ke masyarakat lebih luas, tidak terbatas masyarakat Tapanuli, bahkan di negara lain. Dengan begitu dapat meningkatkan kesejahteraan pengrajin kain Ulos,” papar Wignyo Rahadi yang sebelumnya pernah mengembangkan selendang Ulos motif Ragidup dan meraih penghargaan World Craft Council Award of Excellence for Handicrafts in South-East Asia and South Asia 2014.

Doc by Wignyo Rahadi

Dikesempatan yang sama Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sibolga, Suti Masniari Nasution, “Pagelaran Karya Kreatif Tenun Tapanuli merupakan salah satu kontribusi nyata Bank Indonesia dalam mendukung pariwisata dan industri kreatif di Indonesia. Kami mengangkat warisan budaya leluhur, yaitu kain ulos Harungguan yang disajikan dalam tampilan modern yang disukai semua generasi. Terminal Pelabuhan Laut Sibolga dipilih menjadi lokasi fashion show sebagai dukungan promosi pariwisata Kota Sibolga yang layak untuk dikunjungi karena desain bangunan dan keindahan laut Sibolga terlihat jelas dari pelabuhan.”

Kain Ulos Harungguan hasil pengembangan tersebut diaplikasikan  dalam rangkaian koleksi “Sahala” yang memadukan elemen histori dengan sentuhan modernitas sehingga mewujudkan tampilan yang baru. Koleksi berupa 20 outfit, terdiri dari busana kontemporer dan modest wear menggunakan Ulos Harungguan dalam pilihan warna cerah dan gelap yang berpadu harmonis, serta dikombinasikan dengan tenun ATBM motif Ulos sodum, full bintik, dan lurik. Ulos Harungguan kombinasi tenun ATBM ragam corak dituangkan dalam varian blouse, outer, celana, longdress, hingga longcoat bergaya modern. Ditaampilkan pula selendang Ulos yang menciptakan gaya klasik kontemporer.

LEAVE A REPLY