Chef Ragil Imam Wibowo (jktone.com/Int)

JKTOne.com, Jakarta – Semakin berkembangnya inovasi kuliner baru membuat semakin banyak pula makanan asli khas Indonesia tergeser. Ketidaktahuan akan variasi makanan serta terbatasnya resep dan langkanya penyedia masakan menjadi kendala masakan khas Indonesia ini bertahan, sehingga dikhawatirkan akan hilang.

Kekhawatiran ini iuga dirasakan oleh Chef Ragil Imam Wibowo seorang pengamat kuliner dan foodpreneur yang banyak memfokuskan diri pada keragaman kuliner asli Indonesia.

“Saya sangat percaya akan nilai lebih dari sebuah autentisitas. Oleh karena itu, saya selalu mencari inspirasi dalam menyiapkan menu di restoran saya dengan berkunjung langsung ke daerah asalnya,” ungkap Chef Ragil dalam jumpa persnya.

“Dari berbagai kunjungan yang saya lakukan, ternyata saya menemukan banyak hidangan yang saat ini sudah sangat langka, dan hanya dilestarikan oleh satu keluarga tertentu. Padahal, hidangan itu tadinya merupakan salah satu hidangan khas yang dibanggakan di daerah tersebut. Hal ini umumnya disebabkan oleh kelangkaan bahan-bahan, autentisitas cara pembuatannya yang mulai pudar, hingga surutnya jumlah penjaja kuliner yang menghidangkan aneka hidangan autentik. Oleh karena itu, eksistensi penjaja kuliner lndonesia dari generasi ke generasi menjadi hal yang penting agar kelezatan asli Indonesia tidak hilang ditelan waktu,” tambahnya.

Untuk itu, ia pun mendukung Festival Jajanan Bango (FJB) 2019 yang tahun ini mengangkat tema “Kelezatan Asli Lintas Generasi”, dimana pada festival tahun ini mengangkat hidangan-hidangan Indonesia yang telah langka, dengan tujuan mendorong regenerasi pelestarian kuliner Indonesia, khususnya melalu peran 80 penjaja kuliner yang telah mendaftar dalam festival ini.

FJB 2019 memberikan kemudahan bagi para pengunjung agar dapat langsung masuk tanpa harus antri melaluipendaftaran online di website www.bango.co.id. Para pengunjung yang telah mendaftar akan mendapatkan QR code melalui e-mail yang nantinya dapat digunakan untuk memasuki area FJB 2019.

(Penulis : Kintan)

LEAVE A REPLY