JKTOne.com – Perusahaan penyedia layanan web hosting, Niagahoster, mengadakan Customer Meetup yang dilaksanakan secara hybrid, Rabu (21/12/2022). Dihadiri oleh 42 customer secara offline di kantor Niagahoster, serta lebih dari 200 customer secara online, Customer Meetup berlangsung lancar. Dalam kesempatan tersebut, Niagahoster memberikan insight mengenai prediksi tren digital marketing 2023 yang wajib diketahui oleh pebisnis untuk mempermudah dalam membuat strategi pemasaran yang efektif dan tepat sasaran.
“Dari perspektif Digital Marketer, sejauh ini masih optimis karena Indonesia memiliki jumlah penduduk lebih dari 270 juta dengan berbagai kebutuhan mereka masing-masing dan akan menguatkan ekonomi Indonesia. Transaksi ekonomi digital di Indonesia juga diprediksi masih akan bertumbuh dari tahun 2022 hingga 2025 dengan rata-rata sebesar 22 persen. Memang diprediksi akan ada perlambatan pada tahun 2023, tapi presentasenya masih di angka 19 persen dan tidak pernah menyentuh angka minus. Artinya ekonomi digital Indonesia akan tetap bertumbuh, atau paling tidak berada di angka positif,” ujar Farizky Romadhony, PPC Specialist Niagahoster yang membawakan materi pada kesempatan Customer Meetup.
Perilaku Digital Mendukung Perekonomian Indonesia. Perkembangan perilaku digital masyarakat Indonesia selama tahun 2022 sangat menarik untuk dicermati. Dimulai dari survey mengenai intensi penggunaan platform digital untuk 12 bulan ke depan. Sebanyak lebih dari 50 persen masyarakat Indonesia mengaku akan tetap menggunakan e-commerce, transportasi online, hingga membeli makanan melalui platform digital.
“Artinya masyarakat Indonesia sudah sangat bergantung dengan internet. Misal saja kita tidak memegang ponsel atau tidak terhubung dengan internet selama satu jam saja, rasanya sudah pusing bukan main. Masyarakat Indonesia terhitung sudah sangat loyal pada platform digital yang ada saat ini. Penduduk Indonesia sebagian besar sudah melek internet karena adopsi platform digitalnya sudah di atas 40 persen. Besarnya market di Indonesia masih membuka banyak kesempatan, meskipun memang akan lebih banyak tantangan ke depannya karena persaingan yang semakin ketat,” lanjut Farizky.
Penggunaan gadget masyarakat Indonesia juga terhitung lebih tinggi dari rata-rata penggunaan ponsel di negara-negara ASEAN. Setiap minggu, masyarakat Indonesia menghabiskan waktu lebih dari 30 persen untuk menonton video, mendengarkan musik, dan bermain game di ponsel mereka. Prediksi transaksi ekonomi digital di Indonesia yang semakin bertumbuh juga bukan tanpa dasar. Hal tersebut didukung oleh adopsi platform digital oleh masyarakat Indonesia yang sudah terbilang tinggi. Pengguna e-commerce di Indonesia bahkan sudah mencapai 89 persen. “Manfaatkan semua platform digital dengan baik karena saat ini konsumen sudah semakin pintar untuk mencari suatu bisnis di semua platform. Jadi kita harus hadir di semua channel. Di website, Google, media sosial, hingga marketplace. Jangan sampai ada yang terbengkalai,” tutup Farizky.