JKTOne.com – Berdasarkan riset pada konsumen Asia Tenggara, 7 dari 10 orang sudah menganggap belanja online sebagai bagian penting dari kehidupan. Dalam riset yang sama juga disebutkan bahwa 60% dari mereka sudah menggunakan metode belanja online selama 2 tahun terakhir. Hal tersebut dimanfaatkan oleh UMKM untuk masuk ke ekosistem digital seperti yang ditargetkan oleh Presiden Joko Widodo dalam sidang tahunan MPR. Presiden Jokowi menargetkan jumlah UMKM yang masuk ekosistem digital dapat meningkat menjadi 30 juta UMKM pada 2024 dari 19 juta yang telah bertransformasi ke platform digital saat ini.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Teten Masduki, mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara UMKM dengan 99,9% ekonomi Indonesia digerakkan oleh UMKM. “Sehingga UMKM yang belum masuk ke platform digital membutuhkan bantuan dan dukungan terbaik yang bisa mereka dapatkan dari pemerintah dan para internet marketer,” ujarnya.

Targetnya, sekecil apapun produk UMKM, harus bisa dijual secara online dan masuk ekosistem digital untuk memanfaatkan momentum sesuai dengan kebutuhan konsumen. Keraguan Mengadopsi Teknologi Digital. Dalam siaran pers Kementerian Koperasi dan UKM, Teten mengatakan bahwa masih banyak pelaku UMKM yang masih memiliki keraguan untuk mengadopsi teknologi digital. Penyebabnya antara lain adalah faktor usia dan ketidakpercayaan terhadap teknologi digital. “Hal tersebut tentu berpengaruh terhadap proses UMKM masuk ke ekosistem digital,” ujarnya.

Maka dari itu, pentingnya UMKM atau masyarakat umum untuk mendapatkan literasi digital. Sehingga UMKM memiliki keyakinan tinggi terhadap pemanfaatan teknologi digital. “Adopsi digital membawa banyak manfaat bagi pelaku UMKM. Keuntungan yang didapat bisa lebih banyak,” lanjutnya.

 

 

LEAVE A REPLY