JKTOne.com – Era digital membawa banyak perubahan. Salah satunya adalah personal branding. Sebelumnya, personal branding tidaklah terlalu penting. Tidak banyak yang peduli siapa pemilik suatu bisnis, maupun tentang ada siapa saja di balik kesuksesan suatu bisnis atau perusahaan. Namun sekarang dengan era media sosial dan website, personal branding menjadi amat penting untuk membantu individu atau bisnis terlihat berbeda dan lebih menonjol dibandingkan yang lain. Membangun personal branding atau tampilan yang ingin diperkenalkan ke luar, menjadi sebuah kebutuhan.
“Sebagai founder bisnis, saya harus living the brand, bukan hanya gimmick. Pastinya harus sesuai dengan brand atau produk bisnis yang saya jalankan agar mendapat kepercayaan banyak orang. Fokus awal adalah mencari niche yang sesuai dengan hal yang kita ketahui dan sukai. Ketika sudah mendapat niche yang tepat, personal branding akan terasa hidup,” ujar Founder Kopi Chuseyo, Daniel Hermansyah.
Dengan personal branding yang konsisten ia bangun, ia bisa menjaring interaksi yang lebih aktif dari pelanggan Kopi Chuseyo. Daniel juga berusaha untuk up to date dengan tren terbaru. “Yang terpenting adalah mengerjakannya dengan 110% dan jangan setengah-setengah. Ada upaya, ada kegigihan, dan lakukan branding dari hati agar dapat living the brand,” lanjutnya.
“Oleh karena itu personal branding dapat meningkatkan kesempatan seseorang dalam persaingan pencarian kerja. Ketika CV sudah masuk ke perusahaan, rekruter akan menelusuri internet. Maka sangat bagus jika seseorang memiliki bekal personal branding yang cukup untuk bersaing,” ujar Ayunda Zikrina, Head of Brand and Communication Team Niagahoster.
“Kalau secara online personal brandingnya sudah bagus dan kuat, harus diikuti dengan penampilan secara offline. Jangan sampai personal branding secara online dan offline tidak sejalan,” tutup Daniel.