Presiden RI Joko Widodo Buka Konvensi dan Pameran IPA ke-42. (Lid/JKTOne.com)

JKTOne.com, Jakarta – Konvensi dan Pameran IPA ke-42 bertema ‘Driving Indonesia Oil and Gas Global Competitiveness’ yang dilaksanakan pada 2 – 4 Mei 2018, resmi dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo di Planery Hall – Jakarta Conventional Center (JCC), Rabu (2/4).

Kesempatan itu hadir juga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, Kepala Satuan Kerja Khusus Kegiatan Usaha Hulu (SKK Migas) Amin Sunaryadi, dan Presiden IPA Ronald Gunawan.

Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi menegaskan kegiatan ini sangat menitikbertakan bahwa perlu upaya meningkatkan kembali daya saing sektor hulu migas Indonesia di level global sebagai salah satu pekerjaan rumah yang harus dikerjakan oleh para pemangku kepentingan di sektor ini.

“Kami yakin industri migas akan tetap ada di Indonesia karena permintaan global yang terus meningkat. Hal ini sangat dibutuhkan kreatif dan inovatid dalam melakukan efisiensi dan mingkatkan daya saing,” jelas Amien.

Hal yang sama juga disampaikan Ronald Gunawan dalam pidato pembukaannya, dengan mempertimbangkan kondisi hulu migas Indonesia yang terus mengalami penurunan produksi sehingga membutuhkan investasi untuk menemukan cadangan migas baru melalui kegiatan eksplorasi dan EOR. Tentunya sangat diperlukan peningkatan daya saing Indonesia secara global.

“Dalam World Energy Outlook 2017 oleh International Energy Agency (IEA), minyak dan gas bumi masih akan tetap menjadi energi utama dunia dalam 20 – 30 tahun ke depan, dimana porsi energi dari migas masih diatas 50 persen,” ujarnya.

Di Indonesia, misalnya, Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) sebagaimana diatur dalam peraturab Presiden Nomor 22 tahun 2017 menetapkan target porsi energi dari migas di tahun 2050 adalah sebesar 44 persen dari total energi nasional. “Ditarik kesimpulan bahwa minyak dan gas bumi masih menjadi tulang punggung energi nasional dalam 20 – 30 tahun ke depan,” paparnya.

Sementara Menteri ESDM Ignasius Jonan menambahkan peran industri hulu migas sebagai salah satu kontributor pertumbuhan ekonomi Indonesia. Karenannya pemerintah terus berusaha untuk melakukan berbagai usaha untuk meningkatkan kemudahan proses bisnis di Indonesia dengan mengurangi jumlah perijinan serta reformasi birokrasi dilakukan demi mendorong investasi di Indonesia.

Meskipun kontribusi sektor migas ke penerima negara menurun, namun tidak dapat dipungkiri bahwa industri ini tetap merupakan pendorong pertumbuhan ekonomi dan menjadi katalisator perkembangan daerah melalui efek bergandanya.

LEAVE A REPLY