Situasi banjir di bawah kolong Kalimalang Jalan KH Noer Alie, Bekasi Barat, Selasa (25/2/2020). (JKTOne.com/Lid)

Hati-hati Water Hammer, Auto2000 Menyiapkan Tips Cara Melewati Jalan yang Banjir dengan Mudah dan Aman

JKTOne.com – Banjir kembali melanda sebagian besar wilayah Indonesia, khususnya wilayah Jadetabek dan sekitarnya. Banyak di antara pengguna mobil yang terjebak banjir dan akhirnya mengalami kerusakan. Biaya perbaikan yang tidak sedikit harus siap untuk dikeluarkan, apalagi kalau sampai kerusakan menyentuh mesin yang kemasukan air alias water hammer.

Sebenarnya, bagaimana cara mengemudi yang aman saat mobil Auto Family menemui jalan banjir? Upaya paling tepat adalah dengan tidak menerobos banjir dan mencari jalan alternatif lain yang lebih aman. Namun bila tidak memungkinkan, berikut beberapa tips yang bisa Auto Family lakukan.

Perhatikan Tinggi Genangan Air. Tinggi genangan air yang aman adalah maksimal setengah dari tinggi ban mobil lantaran ketinggian air masih di bawah intake mesin, aki, dan sistem kelistrikan di ruang mesin. Bersabarlah dan perhatikan mobil lain yang menerjang banjir.

Pilih Jalur Paling Tepat. Tentukan jalur yang ingin dilewati dengan memilih genangan yang paling rendah serta bebas dari hambatan seperti polisi tidur, jalan rusak, atau lainnya. Ini bisa dilihat dari pergerakan mobil lain di lokasi banjir. Jangan terlalu ke tepi karena ada risiko turun ke bahu jalan yang rendah atau bahkan masuk ke dalam lubang parit.

Jaga Jarak Aman. Kecepatan konstan sangat penting untuk memastikan tidak ada air masuk ke dalam ruang mesin. Oleh sebab itu, jaga jarak aman dengan mobil di depan. Jalankan mobil setelah cukup yakin mobil di depan tak akan menghalangi laju sebagai langkah antisipasi bila mobil di depan mogok dan masih bisa melakukan manuver menghindar.

Hindari Arus Air Banjir. Beberapa banjir disebabkan oleh sungai besar yang meluap. Biasanya banjir seperti ini disertai dengan arus air yang mengalir deras memotong jalur lintasan jalan. Jangan pernah sepelekan arus air yang deras karena bisa menyeret mobil.

Jaga Putaran Mesin. Jangan menerjang banjir dengan putaran mesin tinggi dengan alasan supaya mesin tak mudah mati atau untuk melawan air yang masuk lewat knalpot. Hal ini justru memperbesar daya isap udara ke mesin dan air bisa ikut masuk yang berujung pada water hammer. Cukup jalankan mobil dengan putaran rendah di kisaran 1.500-2.000 rpm dan jaga putaran mesin agar tetap konstan dan mobil tidak melaju terlalu cepat agar tidak sulit dikendalikan.

Keringkan Rem dan Kopling. Setelah melewati banjir, piringan rem akan basah dan daya pengereman berkurang drastis. Hindari langsung menambah kecepatan usai melewati genangan air. Keringkan rem dengan cara menginjak pedal rem sedikit diiringi pedal gas bersamaan. Lakukan ini sekitar 10 detik, lantas cek daya pengereman dengan mengerem secara normal. Bila belum, injak pedal bersamaan lagi. Ulangi terus langkah ini sampai pengereman kembali normal.

Bagaimana Kalau Mobil Mogok Terkena Banjir?

Ketika mesin mobil mati, jangan pernah mencoba untuk menyalakan kembali karena ada potensi sudah kemasukan air. Begitu mesin dinyalakan, risiko terkena water hammer akan sangat besar dan ini butuh penanganan yang serius. Lepas seatbelt dan ambil barang berharga seperti dompet dan ponsel. Segera keluar sebagai langkah antisipasi terjadi sesuatu seperti mobil terbawa arus air.

“Terpenting adalah tetap tenang dan fokus saat harus mengemudi di tengah jalan yang banjir, jangan paksakan untuk lewat bila dirasa tidak memungkinkan karena ada risiko kerusakan besar seperti water hammer atau mesin mobil kemasukan air yang butuh biaya besar untuk perbaikan,” kata Ricky Martawijaya, Aftersales Division Head Auto2000, Kamis (27/2/2020).

LEAVE A REPLY