Para pembicara dalam The 11th Annual IIF Symposium & Workshop on Influenza di Hotel Mercure Jakarta, 5 Juli 2019

JKTOne.com – Tingginya aktivitas, perubahan cuaca yang tak menentu serta buruknya kualitas udara seringkali membuat daya tahan tubuh kita lemah. Tak jarang kita mengalami flu, yang disertai demam dan sakit kepala. Hati-hati, jangan anggap remeh influenza dengan hanya meminum obat di pasaran.

Faktanya, data WHO menyebutkan bahwa influenza menyebabkan 500.000 kematian setiap tahunnya dan 70 persen dari kasus kematian tersebut dialami oleh lansia.

Perlu diketahui bahwa influenza merupakan penyakit saluran napas akut yang mudah menular dan virusnya telah menyebar hingga ke seluruh penjuru dunia. Mudahnya penularan virus influenza yang dapat terjadi melalui udara dan percikan ludah akibat kontak langsung dengan penderita membuat penyebaran virus ini menjadi tidak terbendung.

Pencegahan influenza dapat dilakukan melalui vaksinasi yang harus dilakukan setiap tahun. Namun, rendahnya kesadaran masyarakat mengenai upaya pencegahan menyebabkan influenza masih menjadi masalah kesehatan utama. Joselito Sta. Ana, MD., President Director Sanofi Indonesia dan General Manager Sanofi Pasteur lndonesia mengatakan,

Sebagai pemimpin industri vaksin di dunia, pasien adalah fokus utama Sanofi Pasteur. Setiap orang dan termasuk orang yang sehat sekali pun, berisiko terinfeksi influenza.

Untuk memberikan pemahaman yang tepat mengenai influenza, risiko komplikasi yang bisa terjadi karenanya dan upaya pencegahannya, Sanofi Pasteur bermitra dengan Indonesia Influenza Foundation (HF) dan Satgas Imunisasi Dewasa, mengadakan kegiatan edukasi dengan media mengenai pentingnya vaksin influenza yang sesuai untuk melindungi lansia, tenaga kesehatan dan kelompok risiko tinggi. Saya rasa masyarakat indonesia membutuhkan edukasi ini agar menyadari pentingnya bahaya flu.

Prof.dr. Cissy B Kartasasmita SpA(K), PhD memberikan penjelasan mengenai virus Influenza, tuturnya, “Untuk mengatasi infeksi virus Influenza, masyarakat perlu vaksinasi, sehingga imun kita dapat perlindungan hingga 90 persen. Vaksin Influenza membutuhkan waktu kurang lebih dua minggu dalam proses membentuk antibodi setelah vaksin dilakukan.”

LEAVE A REPLY