JKTOne.com – Indonesia, menghadirkan Paviliun Indonesia, yang hadir untuk pertama kalinya dalam acara bergengsi Hong Kong International Film Festival and TV Market (FILMART) 2024. Keikutsertaan Indonesia dalam acara ini merupakan inisiasi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI) , dan dukungan dari Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Baru Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Direktorat PMM Kemendikbudristek RI), dan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta (Disparekraf DKI Jakarta), bersama dengan Jakarta Film Week sebagai rekan penyelenggara.

Pada Senin, 11 Maret 2024, Paviliun Indonesia menggelar program pertamanya,
Discover Indonesia Networking Hour, di mana acara ini akan menjadi momen akrab
untuk menjalin hubungan dan mempererat kolaborasi internasional antara berbagai
pihak terkait. Acara ini diawali dengan Beragam dari Patrick Lau, Direktur Deputi Hong Kong Trade Development Council (HKTDC), Endah Yuliarti sebagai Konsulat Pendidikan Sosial Budaya mewakili Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Hong Kong, dan Yulia
Evina Bhara, perwakilan Persatuan Produser Film Indonesia ( APROFI).
Yulia Evina Bhara kemudian memperkenalkan perwakilan dari Kemenparekraf RI, Kemendikbudristek RI, serta 15 rumah produksi Indonesia yang ikut serta dalam acara ini, antara lain: MNC Contents (Redo Doron, Aliza Marcella, Annisa Sindianie Puri), MAGMA Entertainment (Linda Gozali), Adhya Pictures (Shierly Kosasih, Debora
Siahaan, Dewangga Siahaan), Produksi Film Negara (Dwi Heriyanto, Ihsan
Chairdiansyah, Silvia Yunita), Talamedia (Mandy Marahimin), Palari Films (Muhammad Zaidy), BASE Entertainment (Shanty Harmayn, Aoura Lovenson Chandra), MD Entertainment (Nadia Iswara, Angie Prijanto), Visinema (Mia Angelia Santosa), KawanKawan Media (Yulia Evina Bhara), Lifelike Pictures (Sheila Timothy), Mahaka Pictures (Celerina Judisari, Fauzan Azhima), Starvision (Reza Servia, Ambrina Mesrur) , IDN Pictures (Susanti Dewi, Janice Angelica), dan Lumine Studio (Andi Wijaya, Fabian Loing). 

Selain 15 rumah produksi tersebut, Pavilion Indonesia juga didukung oleh dua festival
film Indonesia yang turut hadir, yaitu Jakarta Film Week serta Jogja-NETPAC Asian Film Festival. Dengan partisipasi Indonesia di Hong Kong FILMART, diharapkan terbuka peluang bagi
film-film Indonesia untuk berkolaborasi dengan negara-negara lain, termasuk
berkolaborasi memproduksi film. Dengan ragam karya kreatif dan inspiratif, Indonesia yang menyajikan 15 rumah produksi ini, kami siap menunjukkan kepada dunia bahwa film-film Indonesia memiliki daya tarik yang luar biasa dan relevan secara internasional,” ungkap Yulia Evina Bhara. 

Setelah sesi perkenalan, perwakilan HKTDC, KJRI di Hong Kong, dan APROFI melakukan simbolisasi peresmian Paviliun Indonesia dengan mengatupkan clapstick clapperboard. Acara dilanjutkan dengan kegiatan networking yang melibatkan seluruh tamu yang hadir di Paviliun Indonesia, yang diharapkan juga bisa menjadi kerjasama yang berkelanjutan dengan hadirnya Indonesia di berbagai pasar film internasional sebagai
dukungan kepada industri dan talenta Indonesia. “Networking hour ini sangat berpotensi untuk diadakannya kolaborasi-kolaborasi internasional kedepannya. Semoga berangkat dari acara hari ini, semakin meramaikan acara berikutnya yang diselenggarakan di Paviliun Indonesia. Tentunya juga semoga
akan membawa kabar baik terkait kolaborasi internasional di bidang perfilman,” ungkap Endah Yuliarti sebagai Konsulat Pendidikan Sosial Budaya mewakili Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Hong Kong.
Seperti yang telah disebutkan, bahwa Discover Indonesia Networking Hour hanya salah satu dari acara yang akan diselenggarakan Paviliun Indonesia. Pada 13 Maret 2024, akan digelar 2 talkshow bertajuk Melihat Lebih Dekat Industri Film Indonesia dan Menangkap Wonderful Indonesia. Lokasi film dan aset produksi.
dengan pemaparan yang akan dilakukan pada talkshow tersebut, diharapkan semakin membuka pintu kolaborasi internasional. Semoga kita sama-sama dapat melihat dampak positif dari upaya kolaborasi ini dalam mengenalkan keindahan dan kekayaan budaya Indonesia kepada seluruh dunia melalui seni film.

 

LEAVE A REPLY