JKTOne.com – Sri Paus Fransiskus adalah Paus ketiga yang melakukan kunjungan (Apostolic) ke Asia Pasific, salah satunya adalah Indonesia pada 3-6 September 2024. Paus Fransiskus terpilih menjadi Paus ke-266 untuk menjadi Pemimpin Takhta Vatikan sekaligus Imam Umat Katolik Sedunia pada 13 Maret 2013. Kedatangan yang dilakukan Paus Fransiskus ini sebagai momen yang sangat dinantikan masyarakat Indonesia, khususnya umat Katolik.
Kedatangannya menjadi sejarah dengan membawa pesan perdamaian dan persatuan agar dunia menjadi lebih baik. Setidaknya ada tiga hal yang dapat dimaknai atas kunjungan Paus Fransiskus ini, yakni Iman, Persaudaraan dan Berbelarasa. Terlebih lagi terhadap orang-orang yang berkesusahan akibat peperangan.
Berdasarkan informasi, kunjungan kali pertama dilakukan oleh Paus Paulus VI pada tahun 1970, kedua kunjungan dilakukan Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1989. Tahun ini, Sri Paus Fransiskus akan berkunjung ke Indonesia, Papua Nugine, Timor Leste dan Singapura.
Kedatangan Paus Fransiskus pada 3 September 2024 menggunakan pesawat komersial ITA Airways Z400 dari Bandara Fiumicino Roma menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta menjadi perhatian publik. Salah satu alasannya adalah, karena lingkungan dan efisiensi. Karena itu, Paus Fransiskus lebih memilih menggunakan pesawat komersial dibanding jet pribadi dalam perjalanan apostoliknya.
Dikutip dari tempo.co, maskapai ITA Airways dipilih Paus karena memiliki teknologi canggih, yang tidak hanya meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan, tetapi juga mengurangi dampak lingkungan.
Upacara Penyambutan Kenegaraan
Setibanya di Istana Merdeka, Jakarta pada Rabu, 4 September 2024, Sri Paus Fransiskus secara resmi disambut langsung oleh Presiden Joko Widodo. Upacara penyambutan diawali dengan lagu kebangsaan Vatikan dan Indonesia, diiringi dentuman meriam salvo 21 kali.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menteri Pertahanan sekaligus Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Duta Besar Indonesia untuk Takhta Suci Vatikan Michael Trias Kuncahyono.
Sementara dari pihak Sri Paus Fransiskus didampingi oleh Wakil Kepala Departemen Evangelisasi Kardinal Luis Antonio G. Tagle, Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo, Pejabat pengganti Perdana Menteri Uskup Agung Edgar Peña Parra, Menteri urusan Luar Negeri Uskup Agung Piero Paul Richard Gallagher, Duta Besar Takhta Suci Vatikan untuk Indonesia Uskup Agung Piero Pioppo, Uskup Bandung sekaligus Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Uskup Antonius Subianto Bunjamin, Kepala Departemen Komunikasi Paolo Ruffini, dan Ignasius Jonan selaku Ketua Panitia Kunjungan Sri Paus Fransiskus ke Indonesia.
Dalam sambutanya, Paus Fransiskus mengagumi Indonesia sebagai negara yang mampu menjaga persatuan dalam keberagaman. Beliau memuji semboyan Bhinneka Tunggal Ika sebagai cerminan bagaimana perbedaan yang ada di Indonesia tidak menjadi pemecah belah, melainkan sebagai kekuatan yang pemersatu.
“Sebagaimana samudera unsur alami yang menyatukan semua kepulauan di Indonesia, demikian pun sikap saling menghargai terhadap kekhasan karakteristik budaya, etnik, bahasa, dan agama dari semua kelompok yang ada di Indonesia adalah kerangka yang tak tergantikan dan menyatukan yang membuat Indonesia sebagai sebuah bangsa yang bersatu dan bangga,” kata Paus Fransiskus.
Harapannya, dengan kunjungan Paus Fransiskus dapat semakin mempererat hubungan baik antara Indonesia dan Vatikan, serta memberikan pengaruh positif bagi perdamaian dan keharmonisan antar umat beragama di Indonesia.
Pada 5 September 2024 pukul 16.30 WIB, Paus Fransiskus dengan menggunakan mobil Toyota Zenix Hybrid berplat SCV1 datang mengunjungi Gereja Katedral Santa Maria Diangkat ke Surga di Jakarta Pusat. Diketahui, SCV1 atau singkatan dari bahasa Latin: Status Civitatis Vaticanae atau Vatican City State, disertai nomor tunggal.
Memasuki pelataran gereja, berbagai ordo, kongregasi, mahasiswa, murid sekolah, sampai warga menantikan kehadiran Sri Paus Fransiskus di halaman Gereja Katedral dengan mengadakan sederet acara. Begitu juga dengan masyarakat umum memadati lokasi sekitar gereja, sebelum kedatangan hingga Bapa Suci masuk ke dalam gereja.
Di dalam Gereja Katedral, Paus Fransiskus bertemu dengan para uskup, imam, diakon, pelaku hidup bakti, seminaris, dan katekis, menyapa dengan ramah, “Kita semua adalah anak-anak Tuhan.”
“Kita dan orang lain ibarat dua tetes air. Sama namun berbeda, sehingga perlu menanggalkan diri untuk memahami mereka dan sebaliknya,” kata Paus Fransiskus yang lahir di Flores, Buenos Aires, Argentina.
“Kemudian tentang Indonesia, yang kaya dengan sumber alam, marga satwa, serta berbagai kekayaan negeri mesti dijaga. Bukan bertindak dengan kesombongan kepada alam,” tutup pemilik nama lengkap Jorge Mario Bergoglio.
Usai bertemu dengan ara uskup, imam, diakon, pelaku hidup bakti, seminaris, dan katekis, Paus menuju Grha Pemuda yang masih berada di kompleks Gereja Katedral, Jakarta.