JKTOne.com – Bioinformatika yang merupakan bidang interdisipliner yang menyatukan biologi, ilmu komputer, matematika, statistik, dan teori informasi untuk menganalisis data biologis untuk interpretasi dan prediksi. Biobank sendiri didefinisikan sebagai tempat penyimpanan data sampel biologis atau repositori data biologis untuk tujuan penelitian. Prof. Bens kemudian menceritakan kontribusi Bioinformatics & Data Science Research Center (BDSRC) di BINUS UNIVERSITY didirikan tanggal 26 Agustus 2014 sebagai pusat penelitian yang menyediakan wadah bagi para peneliti, mahasiswa, dan institusi untuk mengembangkan berbagai kolaborasi dan inovasi di bidang multi￾disiplin ilmu. BDSRC memiliki beberapa tema riset yang berkaitan dengan pengolahan dan analisis data dengan pemanfaatan biobank yang akan sangat berguna dalam pelaksanaan penelitian di bidang ilmu alam yang merupakan salah satu bidang fokus BDSRC (meliputi kesehatan, pertanian, dan perikanan). Kolaborasi riset BDSRC tidak hanya bersifat multidisiplin ilmu, tetapi mengadopsi konsep riset berbasis ABG (Academic, Business and GovGovernment). Pengembangan dan pemanfaatan biobank yang melibatkan teknologi 4.0 yang mengedepankan kolaborasi dan sharing resources akan mendukung berbagai studi seperti deteksi dini penyakit dan memprediksi resiko penyakit, sehingga pendekatan personalized medicine dapat terealisasi. Dengan demikian, diharapkan dapat terwujudnya kemandirian kesehatan di Indonesia,” jelas Prof. Bens Pardamean, B.Sc., M.Sc.,Ph.D. pada Rabu, 16 November 2022 bertempat di Auditorium BINUS Anggrek, Jakarta Barat.

Beberapa contoh penelitian berbasis biobank seperti Genomik Padi Indonesia yang memiliki dampak terhadap ketepatan dalam hasil panen padi, penelitian Kanker
Kolorektal yang dapat menyediakan data pemetaaan gen-gen yang berinteraksi dan
mempengaruhi resiko kejadian kanker kolorektal di populasi Indonesia bahkan
global. Data ini sangat berguna bagi peneliti di seluruh dunia. Dalam bidang kedokteran, keterlibatan biobank dalam menyokong dan memfasilitasi riset di bidang kedokteran dan kesehatan terbukti mampu memberikan hasil yang signifikan untuk mencapai kedokteran presisi (precision medicine). Menjadi Guru Besar Untuk Kontribusi Yang Lebih Besar Bagi Masyarakat Prof. Bens merupakan Guru Besar Tetap yang ke tujuh belas yang dikukuhkan BINUS UNIVERSITY. Upacara Pengukuhan dilakukan pada Sidang Terbuka yang dipimpin oleh Ketua Senat dan Rektor BINUS UNIVERSITY, Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo, M.M.

Acara ini juga d hadiri, Dewan Guru Besar dan Guru Besar Tamu, Pimpinan BINA NUSANTARA, keluarga, dan tamu undangan. “Ini merupakan suatu pencapaian terhadap apa yang selama ini saya lakukan terutama dalam bidang Bioinformatics. Semoga dapat terus berkontribusi memberikan dampak bagi masyarakat baik di Indonesia maupun secara global,” tutur Prof. Shidarta.

 

 

 

LEAVE A REPLY