JKTOne.com – PT Dyandra Media International Tbk, fokus pada ekspansi bisnis baru di sektor tourism leisure yang mulai beroperasi tahun ini. Pertama yaitu Animalium BRIN, merupakan kerjasama antara unit bisnis DYAN yaitu PT Mitra Global Animalia dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang mengelola kawasan wisata ilmu pengetahuan satwa (Animal Science Tourism) terbesar di Indonesia. Animalium BRIN tidak hanya menjadi sarana peragaan modern namun juga sebagai pusat penelitian dan sarana publikasi penelitian para peneliti BRIN dan etalase pengetahuan satwa dengan konsep baru di Indonesia.

Bangunan yang memiliki luas 1,5 hektar yang terletak di Cibinong ini menghadirkan replika-replika satwa dan media digital interaktif 5 besar taksa satwa, diantaranya Aves (Burung), Mamalia, — Invertebrata, Pisces (Ikan dan Herpetofauna (Reptilia dan Amfibi). Animalium BRIN juga memiliki beberapa ruang eksibisi sebagai tempat satwa hidup dan 5 aviari burung tematik yang dibuat seperti habitat aslinya dan sudah dibuka untuk umum sejak bulan Maret 2023 yang menawarkan ‘Paket Edukasi’ yang dibagi menjadi 4 Level kognitif mulai dari Usia Pra-Sekolah sampai universitas. Animalium BRIN telah diresmikan oleh Presiden kelima RI, sekaligus Ketua Dewan Pangarah BRIN, Ibu Prof. Dr. (HC) Hk. Megawati Soekarnoputri bersama Bapak Dr. Laksana Tri Hanoko, M.Sc. pada tanggal 5 Juli 2023 lalu.

Kedua yaitu melalui bisnis unit DYAN, PT Dyandra Mitra Indah telah menandatangani kesepakatan kerjasama dengan PT Bhumi Visatanda Indonesia (BHIVA) selaku operator Taman Mini Indonesia Indah (TMII) untuk melakukan pengembangan 3 wahana di TMII yaitu Dunia Air Tawar & Dunia Serangga, Taman Burung dan Museum Komodo dan Taman Reptil. Konsep revitalisasi ini akan meliputi pembangunan yang berkelanjutan, ramah disabilitas, dan ramah lingkungan. Pada masing-masing wahana, revitalisasi akan dimulai dari pembaruan tampak muka atau fasad. Kemudian pada setiap wahana akan dikelompokan sesuai zona diversifikasi satwanya. Pada Museum Komodo dan Taman Reptilia, akan dibagi menjadi Zona Crocodilian, Zona Testudines, dan Zona Sguamata. Sedangkan pada Taman Burung, diklasifikasikan menjadi Zona Sunda Besar, Zona Wallacea Sahul dan Zona Raptor (Burung Pemangsa). Dunia Air Tawar, juga akan dibagi menjadi beberapa zona, yaitu Zona Pisces Mundi (Dunia Ikan), Zona Hortusin Agua (Taman di Dalam Air), Zona Mundi (Dunia Ikan), Zona Hortusin Agua (Taman di Dalam Air), Zona Tropicae Silvae (Hutan Hujan Tropis), dan Zona Archipelago (Nusantara).

Mirna Gozal selaku Corporate Secretary DYAN berharap dengan melakukan eekpansi bisnis secara berkelanjutan di sektor tourism leisure, kedepannya dapat menopang kinerja DYAN khususnya untuk investasi jangka menengah dan panjang. Hal ini sejalan dengan tingginya minat masyarakat serta euforia terhadap wisata pasca pandemi meski belum mencapai level prapandemi. Perseroan berharap pangsa pasar industri MICE terus tumbuh positif dan memberikan kontribusi yang positif terhadap seluruh stakeholder, baik karyawan, pelanggan, pemegang saham, masyarakat umum, dan pemerintah serta DYAN juga turut berperan aktif dalam memajukan industri pariwisata di Indonesia. Pendapatan DYAN pada O1-2023 tercatat mencapai Rp. 370,4 Miliar atau naik 2424 dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy). Sedangkan untuk laba bersih tercatat senilai Rp. 55,9 Miliar. Pendapatan terbesar masih dari Bisnis Event/ Exhibition Organizer sebesar 85x, diikuti oleh Bisnis Ruang Konvensi dan Pameran sebesar 84, Bisnis Pendukung Event sebesar 44 dan Bisnis Hotel sebesar 34.

 

 

LEAVE A REPLY