JKTOne.com – Film horor Menjelang Ajal dengan sutradara Hadrah Daeng Ratu, kembali merilis film horor terbarunya, film ini diproduseri oleh Gope T. Samtani, dan diproduksi oleh Rapi Films bekerja sama dengan Sky Media, Legacy Pictures, dan Rhaya Flicks. Skenarionya ditulis oleh Deni Saputra dan dibintangi oleh sederet aktor, di antaranya Shareefa Daanish, Caitlin Halderman, Daffa Wardhana, Shakeel Fauzi Aisy, Ruth Marini, dan Michael Olindo. Menjelang Ajal bercerita tentang seorang ibu bernama Sekar (Shareefa Daanish), berusaha menghidupi tiga anaknya dengan sendirian cara membuka warung makan. Akhir-akhir ini ia resah karena dagangannya selalu basi sesaat setelah makanan dihidangkan. Sekar pergi menemui Mak Ambar (Dewi Pakis), dukun yang memasang ‘penglaris’ di warungnya. Namun ternyata, Mak Ambar telah meninggal dunia. Sejak itu, jin yang selama ini membantunya menuntut nyawa hingga Sekar kerasukan tiap malam. Anak ketiga, yaitu Dani (Daffa Wardhana), Ratna (Caitlin Halderman), dan Dodi (Shakeel Fauzi Aisy), berusaha untuk mengobati, namun upaya itu malah mengancam nyawa sekeluarga mereka.
Film M menjelang Ajal merupakan film horor kedua Hadrah Daeng Ratu bersama Rapi Films. “Film ini terinspirasi dari orang-orang yang kita kenal, dan memang banyak yang memakai pengiaris untuk rumah makan supaya laku. Seperti makan di tempat enak tapi saat dibawa pulang rasanya berubah jadi biasa saja atau pernah cari-cari rumah makan yang katanya buka tapi tidak ketemu,” ungkap Hadrah, sutradara film Menjelang Ajal. “Semoga film ini bisa menghibur dan menyadarkan orang untuk tidak menggunakan penglaris di dagangannya.”
Berperan sebagai Sekar, karakter utama di film Menjelang Ajal, Shareefa Daanish mengungkapkan kesannya bermain di film ini. “Berperan sebagai Sekar sangat menantang karena banyak adegan action yang membutuhkan fisik yang kuat. Jadi, film ini tidak hanya tentang kengerian horor lokal, tapi ada action-nya,” ujar Shareefa Daanish. “Tema film ini juga sangat dekat dengan masyarakat, yang masih banyak menggunakan penglaris. Harapannya, masyarakat bisa menikmati film ini dan mengambil pelajaran dari apa yang dilakukan Sekar, bahwa cara yang tidak benar pasti ada konsekuensinya.”